Ekonomi RI Tembus 7 Persen, Mendag Senang Konsumsi Masyarakat Kembali Naik

5 Agustus 2021 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Kemendag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia berhasil keluar dari resesi ekonomi yang hampir setahun menjerat imbas merebaknya pandemi COVID-19. Ini terjadi lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tumbuh sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan kegembiraannya atas kembali positifnya perekonomian Indonesia. Mengingat angka tersebut juga ditopang membaiknya kinerja sektor perdagangan.
"Pengumuman BPS dikatakan bahwa kuartal II tahun 2021 pertumbuhannya menggembirakan 7,07 persen yoy. Pertumbuhan ekonomi didukung pertumbuhan sektoral yang sangat menggembirakan terutama di bawah Kemendag yang banyak kita bisa hitung," ujar Mendag Lutfi dalam virtual conference menyikapi pertumbuhan ekonomi, Kamis (5/8).
Membaiknya kinerja ekonomi kuartal kedua ini, menurutnya juga selaras dengan tren mitra dagang Indonesia yang rata-rata tumbuh 7,9 persen. Mendag Lutfi menyebut Amerika mengalami pertumbuhan 12,2 persen. Begitu pula dengan Singapura yang tumbuh 14 persen serta Uni Eropa yang tumbuh 13,7 persen.
Adapun pertumbuhan ekonomi, kata Lutfi, dari sektor perdagangan ditopang konsumsi yang tumbuh 5,3 persen. Selanjutnya ekspor tumbuh 31,78 persen serta impor 22 persen, di mana 90 persen impor merupakan bahan baku industri.
ADVERTISEMENT
Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,1 persen. Sementara akomodasi makanan minuman mencatatkan kenaikan 21,58 persen. Kemudian, sektor perdagangan ritel tumbuh sebesar 9,44 persen serta industri pengolahan yang juga tumbuh 6,58 persen.
Menurut Mendag, komposisi produk domestik bruto atau PDB kuartal ini juga didukung kenaikan pengeluaran rumah tangga sebesar 57,23 persen. Kemudian konsumsi non-rumah tangga tumbuh 1,32 persen, serta konsumsi pemerintah sebesar 8,7 persen.
"Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh konsumsi besarnya 58,55 persen daripada perekonomian Indonesia," ujar Lutfi.
Pertumbuhan konsumsi ini, menurutnya sudah berada di level 5,39 persen. Di mana data tersebut ia klaim sudah kembali dan bahkan lebih baik ketimbang level sebelum pandemi COVID-19.
Konsumsi bahan bakar pun mengalami peningkatan sebesar 46,6 persen. Sedangkan suku cadang dan aksesoris lainnya tumbuh 24 persen.
ADVERTISEMENT
"Begitu juga kalau kita lihat daripada pertumbuhan impor sudah jauh lebih membaik dibanding periode ketika belum terjadinya pandemi," lanjut Muhammad Lutfi.