Ekonomi Terdampak Corona, Pemerintah Didesak Turunkan Tarif Dasar Listrik

26 Maret 2020 18:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyebaran virus corona kian hari makin tak terkendali di Indonesia. Hari ini, 893 orang dinyatakan positif terjangkit, sementara 78 di antaranya meninggal.
ADVERTISEMENT
Dengan situasi yang semakin mengkhawatirkan tersebut, upaya mitigasi seperti bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan social distancing mau tidak mau bakal berlangsung lebih lama.
Keadaan tersebut bakal membuat masyarakat yang menggantungkan hidup dari pendapatan harian semisal berjualan di tengah keramaian, akan sangat terpuruk ekonominya.
Menimbang hal itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah untuk menurunkan tarif dasar listrik. Setidaknya hal itu bisa sedikit meringankan beban kalangan yang paling terpukul ini.
Ketua YLKI, Tulus Abadi Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, meminta agar kompensasi atas tarif listrik itu bisa diberikan pemerintah hingga 6 bulan ke depan, atau bahkan sampai wabah ini berlalu.
"YLKI mengusulkan agar struktur tarif listrik diturunkan, khususnya untuk golongan 900 VA, bahkan kalau perlu golongan 1.300 VA. Saat ini struktur tarif berdasar keekonomiannya (non subsidi) berkisar Rp 1.352 per kWh. YLKI mengusulkan agar struktur tarif tersebut diturunkan minimal Rp 100 per kWh, selama 3-6 bulan ke depan, atau bergantung pada lamanya wabah," ujar Tulus, melalui keterangan tertulis, Kamis (26/3).
ADVERTISEMENT
Ia juga menilai, saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengambil langkah tersebut. Mengingat harga minyak mentah dunia yang juga sedang turun.
"Apalagi harga minyak mentah di pasaran dunia saat ini sedang turun, sehingga momen untuk menurunkan tarif listrik tidak terlalu mengganggu Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik," ujarnya.
Ia optimistis langkah itu akan cukup membantu masyarakat yang saat ini sudah mulai ngos-ngosan secara finansial akibat terdampak virus corona.