Eks Pejabat Kementan: Klaim Khasiat Kalung Antivirus Corona Harus Berbasis Riset

8 Juli 2020 11:27 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Bidang Industri dan Pembangunan Fraksi PKS DPR, Mulyanto, menginginkan klaim kalung antivirus corona harus benar-benar berbasis prosedur riset yang baku dan diakui luas secara ilmiah agar tidak membingungkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Mulyanto yang juga mantan Irjen Kementan melalui rilis di Jakarta, Rabu (8/7), menyayangkan klaim Kementerian Pertanian yang dinilai agak terburu-buru karena tidak sesuai prosedur riset yang umum berlaku.
"Jangan sampai membuat heboh dan membingungkan masyarakat. Apalagi ini terkait dengan pengobatan virus corona yang sampai hari ini masih belum dapat kita kendalikan," ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, riset produk kalung minyak kayu putih ini tidak berdasarkan pada isolat virus corona yang menjadi biang keladi pandemi COVID-19. Selain itu, ujar dia, produk ini belum melalui tahapan uji praklinis dan klinis.
Kalung anti-corona buatan Kementan. Foto: Dok. Kementan
"Karenanya, tidak heran kalau izin edar dari BPOM atas kalung minyak kayu putih ini adalah dalam kategori jamu bukan obat," jelas Mulyanto seperti dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, dia mengakui capaian peneliti di Balitbang Kementan ini sudah sangat baik. Untuk itu, Mulyanto menyarankan temuan ini diteruskan hingga tahap uji praklinis dan klinis, dengan melibatkan peneliti kesehatan yang kompeten atau bekerja sama dengan Balitbang Kemenkes, LBM Eijkman atau perguruan tinggi.
"Kita bangga dengan para peneliti Balitbang Kementan yang kreatif terjun dalam riset kesehatan berbasis sumber daya hayati kita. Ini keunggulan komparatif kita dibanding negara lain. Kekayaan biodiversitas Nusantara yang sangat berlimpah," ucapnya.