Eks Wakil Presiden British Petroleum Gantung Diri Usai Kena PHK

1 Oktober 2020 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gantung diri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Wakil Presiden British Petroleum (BP), Nick Spencer, ditemukan gantung diri di rumah mewahnya di Buckinghamshire, seminggu usai ia diberhentikan dari perusahaan migas raksasa Inggris tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip Daily Mail, Kamis (1/10), Spencer sudah bekerja selama 1 dekade di BP sebelum ia dipaksa meninggalkan perusahaan itu pada 31 Maret 2020. Menurut istrinya, Eve, Spencer depresi usai menerima kabar bahwa dirinya diberhentikan dari BP.
"Dia telah mencari pekerjaan baru dan saya merasa dia tampak positif. Tetapi ada krisis karena COVID-19 dan dia khawatir soal menata ulang rumah dan keuangan," ujar Eve.
Eve menambahkan, Spencer menjelang kematiannya tampak sedih, bahkan saat ulang tahun ke-12 pernikahannya. "Pada malam sebelum kematiannya, kami menonton berita dan pergi tidur. Kami berbicara tentang TV dan dia datang ke tempat tidur pada jam 2 pagi," tuturnya.
Petugas polisi menemukan Spencer gantung diri di garasi rumah. Eve mengidentifikasi mayat itu sebagai suaminya pada pukul 10.30 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT

Riwayat Singkat Nick Spencer

Setelah lulus dari Harvard Business School pada 1999, Spencer menjadi manajer umum di European Refining, memimpin tiga kilang di seluruh Eropa.
Dia kemudian bekerja di ConocoPhillips selama tujuh tahun berikutnya. Pada Oktober 2009, ia bergabung dengan British Petroleum (BP) sebagai pemimpin unit bisnis yang bekerja selama lima tahun di kilang terbesar di AS.
Berkat kesuksesan besarnya, ia terpilih sebagai Vice President of Global Refining pada November 2014 di mana ia memimpin 7.500 karyawan dengan margin kotor USD 6 miliar.
Dia tetap di posisi itu sampai diberhentikan pada Maret tahun ini.