Wawancara khusus Mendag

Eksklusif: Siasat Mendag Redam Inflasi Pangan

3 Oktober 2022 11:41 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wawancara khusus kumparan bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wawancara khusus kumparan bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Zulkifli Hasan (Zulhas) tancap gas blusukan ke pasar selang sehari setelah ditunjuk Presiden Jokowi jadi Menteri Perdagangan. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu dilantik pada 15 Juni 2022, menggantikan Muhammad Lutfi yang dicopot imbas persoalan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Pasar Cibubur, Jakarta Timur, jadi lokasi blusukan pertamanya pada Kamis, 16 Juni 2022. Pengendalian pasokan dan stok bahan pangan, khususnya minyak goreng, kala itu memang jadi salah satu pesan Jokowi kepada Zulhas.
Ia menjawab tugas khusus ini dengan gencar blusukan. Zulhas tercatat nyaris tak absen tiap minggunya menyambangi pasar. Hari kedua jadi Mendag, ia lalu masuk Pasar Koja, Jakarta Utara.
"Jadi saya akan fokus 1 sampai 2 tahun mengurus ketersediaan pangan dan harga terjangkau," ujar Mendag Zulhas saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pasar Koja, Jumat (17/6).
Hingga 100 hari masa kerjanya, blusukannya ini masih terus dilakoni. Tidak hanya wilayah Jabodetabek atau Pulau Jawa saja, ia juga aktif berkeliling pasar di Indonesia, dari Aceh sampai ke Papua.
ADVERTISEMENT
Keranjingannya ke pasar itu disebut sebagai siasat memastikan kondisi harga pangan di lapangan. Ia hanya punya waktu kurang dari 2 tahun menangani masalah di Kemendag. Meski begitu, harga pangan tampaknya masih mengalami fluktuasi. Soal ini, menurut Zulhas, disebabkan oleh perubahan iklim hingga kelangkaan energi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara penjualan bahan pokok secara digital di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
“Artinya harga itu karena ada perubahan bumi memanas, energi langka, pangan naik. Kalau di barat itu 10 persen, kita antara 3 persen karena banyak disubsidi, dibantu oleh keuangan pemerintah, Rp 500 triliun lebih,” kata Zulhas pada Sabtu (25/6).
Kini, fluktuasi harga pangan akan turut dipengaruhi oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Bank Indonesia (BI) menyebut kenaikan harga BBM kemudian turut mendorong inflasi melambung tinggi. Saat ini inflasi di sektor pangan ini berada di kisaran 8,69 persen di Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
BI menargetkan inflasi pada harga pangan (volatile food) bisa turun di level maksimal 5 persen. Alhasil, inflasi pangan ini menjadi penyumbang terbesar dari tingkat inflasi tahunan Indonesia yang berada di level 4,69 persen pada Agustus 2022. Di mana angka tersebut turun dari bulan Juli 2022 yang sebesar 4,94 persen.
Dalam wawancara khusus kumparan, Zulhas menyinggung imbas naiknya harga BBM ke harga pangan ini menjadi salah satu yang kini harus diawasi. Ia masih berani memastikan harga barang atau kebutuhan pokok tetap stabil, khususnya setelah kenaikan harga BBM.
Ia mengaku, pemerintah telah menggelontorkan anggaran subsidi BBM selama satu tahun hingga Oktober nanti. Anggaran tersebut diperkirakan dapat mengalami pembengkakan sampai dengan Rp 700 triliun. Hal itu lah yang menjadi pertimbangan utama kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
Langkah yang diambil pemerintah dinilai sebagai pilihan yang sulit dan tidak mudah. Kendati demikian, ia menegaskan masyarakat yang mengalami kesulitan harus dibantu, terbukti dengan berbagai bantuan yang diberikan pemerintah, seperti BLT BBM 2022 kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bansos ini mengurangi beban atas kenaikan harga BBM.
"Tetapi yang paling penting, masyarakat yang kesulitan harus dibantu. Jangan sampai kesulitan karena BBM. Kalau ada inflasi kita sudah hitung 3 persen, mereka pendapatannya naik 7 persen, sehingga nggak memberatkan. Oleh karena itu, kenaikan BBM ini belum berdampak terhadap bahan pokok, seperti cabai, telur, ayam dan sebagainya," jelas dia.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan cek harga bahan pokok di Pasar Badung, Bali, Rabu (21/9/2022). Foto: Dok. Kemendag

Siasat Jaga Inflasi Pangan

Menurut Zulhas, pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi pangan agar tetap terkendali. Sejumlah langkah untuk mewujudkan hal tersebut di antaranya melalui operasi pasar, subsidi angkutan hingga optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah optimistis dapat mengendalikan gejolak harga, sebagaimana upaya stabilisasi minyak goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam empat bulan terakhir," tambah Zulhas.
Selain itu, Jokowi telah menginstruksikan pemerintah daerah (Pemda) agar memberikan bantuan berupa subsidi transportasi untuk menekan harga bahan pokok imbas dari kenaikan BBM. Jokowi, kata Zulhas, memerintahkan agar bupati, gubernur hingga menteri segera menjalankan program tersebut.
"Kalau harga naik 2 persen, maka diperintahkan cadangan 2 persen itu untuk menanggung ongkosnya," sambungnya.
Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut bahwa harga bahan pokok sudah mulai meningkat seiring dengan kenaikan harga BBM. Zulhas lantas membantah kondisi ini. Dia mengaku punya data langsung terhadap lebih dari 400 pasar di seluruh Indonesia.
"Kamu kan bisa lihat, di situ harga pasar (menunjuk ke monitor). Ini pasar langsung, ada 400 pasar lebih. Saya nggak bisa katanya-katanya. Jadi harga sampai hari ini bisa dicek. Ada yang merah, hijau, kuning, kelihatan di situ ya. Sekarang turun," pungkas Zulhas.
ADVERTISEMENT
Zulhas membeberkan, harga telur yang tadinya RP 35.000 per tray/rak telah turun menjadi Rp 27.000 per rak. Harga cabai di Surabaya dari Rp 120.000 per kg turun ke Rp 50.000 per kg. Sementara di Riau, harga daging ayam Rp 35.000 per ekor dan bawang Rp 30.000 per kg.
Ia memang tidak menampik bahwa harga beras masih mengalami kenaikan. Pasalnya, perusahaan-perusahaan besar membuat gilingan padi, sehingga gabah menjadi rebutan.
"Makanya Bulog sekarang kemarin saya operasi pasar, kalau beras bulog kan harganya Rp 9.990 per kg," imbuhnya.
Sampai saat ini, tambah Zulhas, Bulog masih beroperasi dan menyediakan stok beras. Ia melihat bahwa keberadaan Bulog penting untuk menstabilkan harga pangan di Indonesia.
Ia juga meminta agar tidak ada yang bermain-main pada sektor pangan. "Soal makan memang jangan main-main, karena dari mana pun kita harus makan, kan. Kan enggak bisa bilang enggak ada," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten