Ekspansi Bisnis, MD Pictures Mau Akuisisi Perusahaan Game

8 Desember 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manoj Punjabi di konferensi pers MD Pictures yang resmi melantai di BEI, Jakarta, Selasa (7/8). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Manoj Punjabi di konferensi pers MD Pictures yang resmi melantai di BEI, Jakarta, Selasa (7/8). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT MD Pictures Tbk memandang bahwa tahun depan merupakan waktu yang tepat lakukan transformasi bisnis digital. Perusahaan menilai saat ini memproduksi film digital merupakan peluang yang menjanjikan di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer (CEO) MD Pictures, Manoj Punjabi mengatakan, saat ini perusahaan juga tengah mencari peluang akuisisi lain di luar perfilman. Salah satu sektor yang disebut oleh Manoj yaitu game. Meski demikian, ia enggan menjelaskan lebih rinci rencana akuisisi perusahaan tahun depan.
"Udah jalan yang investment lagi jalan prospek lain untuk konten game mau akuisisi produksi," katanya kepada kumparan, Selasa (8/12).
Manoj menjelaskan, industri film dalam negeri masih memiliki potensi yang sangat bagus. Terlebih saat film-film barat lari menuju konten digital.
Manoj menambahkan pada tahun depan, ia akan memproduksi film lebih dari 10 judul dengan estimasi biaya Rp 60 miliar secara keseluruhan.
Ilustrasi syuting. Foto: Shutter stock
Perusahaan juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan top dunia seperti Disney+, untuk meningkatkan konten lokal dalam platform digital.
ADVERTISEMENT
"Netflix mau ada Disney+ mereka platform. Mereka perlu lokal konten mereka juga enggak akan bisa survive mungkin jalan pasti survive bisa tapi perlu lokal konten," sambungnya.
Sebagai informasi, bisnis bioskop di Indonesia selama ini berkembang dengan penguasaan pasar oleh Cinemaxx dan CGV yang berasal dari Korea Selatan. CGV sendiri, selain memiliki bioskop di Indonesia, juga di Vietnam, China, dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, bisnis bioskop di Indonesia disebut Screen Daily memiliki struktur yang monopolistik, dikuasai oleh Grup 21. Mengutip data Motion Picture Association, pada 2017 pasar bioskop di Indonesia bernilai USD 345 juta. Nilai sebesar itu menempatkannya di posisi ke-15 terbesar di dunia, di luar pasar bioskop Amerika Utara.