Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Ekspor Batu Bara Hingga Sawit Naik, Akibat Krisis Energi?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 11,83 persen menjadi USD 111,9 juta. Juga meningkatnya ekspor gas sebesar 39,72 persen menjadi USD 781,1 juta. Sementara itu ekspor hasil minyak turun 51,65 persen menjadi USD 132,3 juta.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan ekspor migas ini bukan disebabkan terjadinya krisis energi. Melainkan karena meningkatnya permintaan di sejumlah negara tujuan ekspor.
“Peningkatan nilai ekspor di 2021 ini kalau kita lihat penyumbang terbesarnya karena ekspor batu bara kemudian CPO (sawit) dan besi baja. Kalau kita pelajari volume ekspor dari itu mengalami peningkatan menunjukkan adanya permintaan negara tujuan ekspor,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11).
“Membaiknya kebutuhan yang meningkat di negara tujuan itu yang mendorong meningkatnya ekspor,” sambungnya.
Adapun secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–Oktober 2021 mencapai USD 186,32 miliar atau naik 41,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Sementara ekspor kumulatif nonmigas mencapai USD 176,47 miliar atau naik 41,26 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 tercatat sebesar USD 22,03 miliar atau naik 6,89 persen dibandingkan September 2021. Sementara itu nilai impor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai USD 16,29 miliar atau naik 0,36 persen dibanding September 2021 yang tercatat USD 16,23 miliar.
Dengan demikan neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2021 tercatat surplus USD 5,73 miliar. Margo mengkonfirmasi bahwa nilai ekspor dan surplus tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.