Ekspor Lada Hitam RI Melonjak di Kuartal I 2022, Capai USD 17 Juta

12 Juli 2022 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengemas lada hitam di Billiton Spice di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (23/5/2022). Foto: Fakhri Hermansyah/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengemas lada hitam di Billiton Spice di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (23/5/2022). Foto: Fakhri Hermansyah/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ekspor komoditas lada hitam yang ditumbuk maupun tidak ditumbuk berdasarkan Harmonized System Code/HS-09041120 (lada hitam tidak ditumbuk) dan HS09041220 (lada hitam ditumbuk) periode Januari-Maret 2022 atau kuartal I tahun 2022, mencapai USD 17 juta.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut naik 44,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Peningkatan nilai ekspor lada hitam Indonesia juga sejalan dengan volume ekspor pada periode tersebut yang mencapai 4,85 ribu ton atau naik 10,16 persen yoy.
Kondisi tersebut melanjutkan tren pada tahun sebelumnya (Januari-Maret 2021) dengan nilai ekspor mencapai USD 11,80 juta, atau naik 48,8 persen secara yoy dan juga volume ekspor mencapai 4,40 ribu ton atau tumbuh 29,34 persen (yoy).
Untuk komoditas lada hitam tidak ditumbuk pada kuartal I tahun 2022 meningkat 40,47 persen (yoy), mencapai USD 15,64 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 (USD11,12 juta).
Begitu juga dengan ekspor komoditas lada hitam ditumbuk yang naik secara yoy di kuartal I 2022 sebesar 103,78 persen atau mencapai USD 1,36 juta (dari USD0,67 juta pada Januari-Maret 2021), melanjutkan kenaikan pada kuartal I tahun 2021 yang tumbuh 38,74 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute LPEI, Rini Satriani, mengatakan permintaan yang meningkat untuk produk rempah termasuk lada hitam, disebabkan mulai pulihnya ekonomi dunia seiring meredanya pandemi Covid-19.
"Selain itu, daya saing lada hitam Indonesia yang terbilang baik di pasar global, menjadi competitive advantage bagi Indonesia dalam melakukan ekspor serta didukung pula oleh utilisasi produk lada hitam pada industri makanan dan minuman," kata Rini dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/7).
Ilustrasi lada hitam. Foto: Shutterstock
Lada hitam merupakan salah satu komoditas sektor perkebunan yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai komoditas ekspor, lada hitam memiliki andil dalam menghasilkan devisa negara, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menyediakan kesempatan kerja bagi para petaninya.
LPEI/Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu, turut serta dalam mendukung peningkatan ekspor lada hitam melalui serangkaian program jasa konsultasi, di antaranya diresmikannya Program Desa Devisa Lada Hitam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data sebaran eksportir lada hitam Indonesia tahun 2020, Provinsi Lampung merupakan kontributor ekspor lada hitam terbesar di Indonesia dengan estimasi 58,33 persen dari total nilai ekspor lada hitam Indonesia.
Oleh karena itu, LPEI menilai Provinsi Lampung merupakan wilayah yang potensial bagi peningkatan kapasitas eksportir melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam, yang saat ini tengah dilaksanakan bersama Kementerian Perindustrian.