Ekspor Trafo Daya RI ke Selandia Baru Terus Meningkat

25 September 2020 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teknologi anak Indonesia di Selandia Baru. Foto: Dok. Kedubes Selandia Baru
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi anak Indonesia di Selandia Baru. Foto: Dok. Kedubes Selandia Baru
ADVERTISEMENT
Selandia Baru merupakan negara dengan market ekspor menjanjikan, namun di lain sisi terkenal pula dengan persyaratan kualitas dan keselamatan kerja yang sangat ketat, terutama untuk produk teknologi. 
ADVERTISEMENT
Tim KBRI Wellington selalu mendukung upaya peningkatan ekspor produk-produk dari Indonesia untuk masuk ke Selandia Baru.
"Dan salah satu cara untuk menyeimbangkan neraca perdagangan Indonesia – Selandia Baru adalah dengan cara memperbanyak ekspor produk yang berkonten teknologi," ucap Tantowi Yahya, Dubes RI untuk Selandia Baru berdasarkan keterangan tertulis, Jumay (25/9). 
Menurut dia, sangat membanggakan bahwa ternyata hampir 400 unit trafo tenaga buatan Indonesia telah terpasang di seluruh penjuru Selandia Baru. 
Teknologi anak Indonesia di Selandia Baru. Foto: Dok. Kedubes Selandia Baru
Adalah PT CG Power Systems Indonesia, berlokasi di Cileungsi Bogor, Jawa Barat telah mengekspor trafo tenaga atau daya ke Selandia Baru sejak tahun 1999 dengan merek CG Pauwels Trafo. Bahkan dengan relasi yang baik, diperoleh kepercayaan kontrak jangka panjang ke beberapa utilities, termasuk Transpower Limited, perusahaan listrik terbesar di Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan servis lokal terbaik, CGPSI juga membuka kantor cabang di New Zealand dan memperkerjakan 3 warga negara Selandia Baru sebagai karyawan tetap.
Pada tahun 2019, CGPSI sukses membukukan ekspor ke Selandia Baru sebesar USD 14,6 juta dan sejak 2018, ekspor trafo tenaga menempati urutan ke 7 dari 10 komoditas utama ekspor Indonesia ke Selandia Baru.
Teknologi anak Indonesia di Selandia Baru. Foto: Dok. Kedubes Selandia Baru
Selandia Baru merupakan salah satu negara terdepan dalam hal Energi Terbarukan (Renewable Energy), dengan target 100 persen Energy Terbarukan di tahun 2030. Saat ini sedang dikerjakan 2 proyek Wind Farm (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) yang sangat prestisius, yaitu Turitea dan Waipipi, salah satu Wind Farm terbesar di Selandia Baru.
Hal yang membanggakan, menurut Tantowi, trafo tenaga untuk kedua Wind Farm tersebut dirancang dan diproduksi di Cileungsi, Bogor, yaitu Trafo Tenaga 135 MVA 220 kV dan 145MVA 110 kV yang diekspor bertepatan dengan Dirgahayu Republik Indonesia ke 75. 
ADVERTISEMENT
"Syukur alhamdulillah pada tanggal 24 September 2020, Trafo dari Bogor tersebut telah tiba di New Zealand. Kita sebagai rakyat Indonesia patut bangga dengan prestasi anak bangsa ini," pungkasnya.