Emiten Outsourcing, Personel Alih Daya (PADA), Kantongi Dana IPO Rp 90 Miliar

8 Desember 2022 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) atau Persada mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (8/12). PADA menjadi perusahaan tercatat ke-57 di BEI pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Adapun emiten yang bergerak di bidang penyedia jasa outsourcing ini menetapkan harga initial public offering (IPO) Rp 100 per saham dengan menawarkan 900 juta lot atau sebanyak-banyaknya 28,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Untuk itu, dana yang diraup dari aksi ini mencapai Rp 90 miliar.
Apabila dirincikan, dana yang dihimpun sebesar Rp 20 miliar melalui penjatahan terpusat (pooling allotment) serta Rp 70 miliar melalui penjatahan pasti (fixed allotment). Masa penawaran umumnya berlangsung pada 2-6 Desember 2022.
IPO PADA mengalami oversubcribed yang mencapai 23,9 kali. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas dan penjamin emisi efeknya Erdhika Elit Sekuritas.
Direktur Utama PADA Suwignyo mengatakan, usai mencatatkan sahamnya di BEI, perseroan akan terus berupaya meningkatkan kemampuan, memperluas pangsa pasar, menambah jumlah pelanggan, dan pendapatan.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga akan memperkuat strategi bisnis dengan fokus pada layanan teknikal, memberikan layanan integrated facility management kepada pelanggan, meningkatkan kualitas layanan dan inovasi melalui penerapan teknologi dan infrastruktur digital, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami dari awal proses IPO,” ujar Suwignyo dalam keterangannya, Kamis (8/12).
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO sekitar Rp 9,71 miliar untuk membeli alat bantu teknikal. Lalu Rp 5,21 miliar untuk pengembangan IT (system dan perangkat) guna mendukung seluruh lini bisnis jasa perseroan.
Kemudian Rp 6,27 miliar akan digunakan pada lini bisnis jasa perkantoran. Sementara, Rp 5,13 miliar akan digunakan pada lini bisnis customer care center.
Selanjutnya, Rp 3,28 miliar untuk lini bisnis pelatihan dalam memodernisasi ruang latihan dan Rp 1,88 miliar untuk pembaharuan IT (system dan perangkat) untuk mendukung kegiatan operasional perseroan.
ADVERTISEMENT
“Dengan menggunakan dana hasil IPO, maka struktur permodalan perseroan menjadi lebih baik, dapat mengeksekusi kegiatan operasional dengan lancar, dan diharapkan dapat nilai lebih bagi investor,” kata dia.