Erick: 90 Persen BUMN Terdampak Corona, Pangkas Capex dan Restrukturisasi Utang

20 Mei 2020 13:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan 90 persen perusahaan negara yang jumlahnya ratusan, terdampak virus corona. Kinerja perusahaan pelat merah terganggu dan setoran negara berupa dividen pun bakal tergerus pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Dia meminta sejumlah BUMN mengurangi belanja modal atau capital expenditure agar pengeluaran perseroan lebih efisien. Salah satunya adalah capex PT PLN (Persero) yang dipangkas cukup dalam.
"Kurangi capex yang tidak perlu. Seperti kemarin PLN kita cut hampir Rp 39 triliun atau hal lain yang kita lakukan di perusahaan BUMN," kata Erick dalam diskusi virtual di salah salah satu tv nasional, Rabu (20/5).
Selain memangkas belanja modal, Erick juga meminta BUMN merestrukturisasi utang yang mau jatuh tempo. Kemarin, PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) baru saja mengusulkan perpanjangan waktu pelunasan Trust Certificate "Garuda Indonesia Global Sukuk Limited". Sukuk senilai USD 500 juta itu bakal jatuh tempo pada 3 Juni 2020.
BUMN lain yang merestrukturisasi utangnya adalah PT Indoensia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum yang mengeluarkan global bond senilai USD 2,5 miliar atau setara Rp 37,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat). Dana jumbo itu ditarik Inalum untuk melunasi utang jatuh tempo tahun depan.
ADVERTISEMENT
Lalu ada PT Hutama Karya (Persero) juga telah menerbitkan global bond senilai USD 600 juta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai USD 500 juta.
"Hal-hal ini kita lakukan terus. Selain perpanjang (pelunasan utang), tapi juga cari bunga murah. Kita sudah lakukan hampir USD 3,6 miliar dalam hal seperti ini," ujarnya.
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Menurut dia, hanya ada beberapa BUMN yang bisnisnya tidak terdampak pandemi, seperti BUMN telekomunikasi yaitu PT Telkom Tbk (Persero), BUMN di sektor kesehatan, dan BUMN kelapa sawit.
Karena itu, dampak dari virus corona ini bakal menggerus pendapatan perusahaan. Dividen bakal tergerus tahun depan. Dia sudah sampaikan ke DPR dan Kementerian Keuangan terkait potensi ini.
"Makanya saya enggak malu ketika ketemu DPR dan Kemenkeu yang awalnya kita bilang bisa capai target bahkan lebih ternyata tahun depan kalau bisa (dapat) 50 persen sudah Alhamdulillah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!