Erick Lobi China untuk Investasi vs Prabowo Ajak Jepang Hadapi Tiongkok di LCS

4 April 2021 6:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan bilateral Menlu Retno, Erick Thohir, dan Menlu RRT Wang Yi di Sanya, China. Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan bilateral Menlu Retno, Erick Thohir, dan Menlu RRT Wang Yi di Sanya, China. Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Kerja sama luar negeri terus digalakkan pemerintah Indonesia seperti yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Erick bergerak ke China terkait kerja sama investasi seperti pengembangan baterai untuk kendaraan listrik. Sementara itu, Prabowo ke Jepang terkait alutsista untuk menghadapi China khususnya di Laut China Selatan (LCS) atau Laut Natuna Utara.
Berikut ini selengkapnya mengenai hal tersebut:

Ke China, Erick Thohir Pastikan Investasi Baterai Mobil Listrik Bisa Dipercepat

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan proyek pengembangan EV Battery alias baterai kendaraan listrik di Indonesia, bisa dipercepat. Kabar tersebut ia sampaikan usai maraton rapat dalam kunjungannya ke Fujian, China.
Sebagaimana diketahui, Erick Thohir tengah berada di China dengan didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Setidaknya, ketiga menteri Jokowi itu baru saja mengikuti sebanyak 14 rapat membahas diplomasi kedua negara.
ADVERTISEMENT
Salah satu rapat yang diikuti Erick Thohir, adalah membahas mengenai investasi baterai mobil listrik. Dia memastikan proyek tersebut bisa berjalan dan bahkan dipercepat.
"Salah satunya rapat dengan pembangunan EV Battery antara konsorsium PLN, Pertamina, MIND ID dengan perusahaan besar CATL, dengan total investasinya kurang lebih USD 5 miliar," ujar Erick Thohir dalam virtual conference sehabis rapat, Jumat (2/4).
"Yang ingin dipastikan bahwa keberlanjutan dari partnership ini bisa berjalan on time bahkan dipercepat," sambungnya.
Ia juga memberikan jaminan persiapan di Tanah Air juga akan dipastikan sematang mungkin. Dalam hal ini, kata Erick, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bakal turun tangan membereskan hambatan di lapangan.
"Kami sebagai Kementerian BUMN ingin memastikan juga apabila ada kesulitan di lapangan, tentu kami bekerja sama dengan BKPM untuk memastikan segala halangan yang bisa tidak melancarkan investasi ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT

Prabowo ke Jepang

Jepang dan Indonesia menandatangani pakta yang mengizinkan transfer alutsista dan teknologi Jepang ke Jakarta seiring dengan kedua negara memperkuat hubungan militer mereka dalam menghadapi aktivitas China yang semakin tegas di kawasan tersebut.
Diberitakan The Washington Post pada Selasa (30/3) yang dikutip kumparan pada Minggu (4/1), kesepakatan itu datang selama pembicaraan keamanan 2+2 di antara para Menteri Luar Negeri dan Pertahanan kedua negara, yang berbagi keprihatinan tentang pengaruh China yang tumbuh dan klaim teritorial di laut China Timur dan Selatan.
“Menjadi sulit untuk menerima begitu saja tempat yang telah mendukung perdamaian dan kemakmuran komunitas internasional,” kata Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi dalam pidato pembukaan pada pembicaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi serta mitranya dari Indonesia, Retno Marsudi dan Prabowo Subianto, juga setuju untuk berpartisipasi aktif dalam latihan militer multinasional dan bersama-sama mengembangkan pulau-pulau terpencil di Laut China Selatan (LCS).
Pembicaraan keamanan terjadi dua minggu setelah Jepang dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, mengadakan pembicaraan keamanan di mana mereka mengutuk pemaksaan dan agresi China terhadap tetangganya di Asia.
Para menteri Jepang dan Indonesia juga berbagi keprihatinan serius atas pembunuhan demonstran pro-demokrasi oleh militer Myanmar. Mereka setuju bekerja sama secara erat dalam upaya memperbaiki situasi di negara itu.
Menhan RI Prabowo Subianto bersama Menlu RI Retno Marsudi, melaksanakan kunjungan kehormatan kepada PM Jepang YM Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang. Foto: Kemhan

Pemerintah RI - Jepang Teken Perjanjian Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi, melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Jepang YM Yoshihide Suga, di Tokyo, Jepang, Selasa (30/3).
ADVERTISEMENT
Kunjungan kehormatan ini merupakan bagian dari rangkaian lawatan Prabowoke Jepang. Dalam lawatan ini, Prabowo juga melaksanakan pertemuan 2+2 , pertemuan bersama antara Menlu dan Menhan RI-Jepang.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan kerja sama keamanan dan pertahanan termasuk pengalihan alat dan teknologi pertahanan.
Dalam keterangan resmi Kemhan, Perdana Menteri Suga menyambut baik kunjungan Prabowo dan Retno ke Jepang. Suga berharap perjanjian antara pemerintah Jepang dan Indonesia tentang pengalihan alat dan teknologi pertahanan akan menjadi landasan kerja sama keamanan yang lebih dalam antara kedua negara.
Selain itu, dibahas pula mengenai pengembangan kapasitas dan berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bantuan kemanusiaan dan kerja sama bantuan bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relief-HADR).
ADVERTISEMENT
Topik ini sangat penting mengingat kedua negara sering menghadapi berbagai bencana alam sehingga diperlukan sumber daya manusia yang profesional dalam menangani bencana.
Salah satu topik yang juga dibahas dalam pertemuan tingkat Menlu dan Menhan RI-Jepang adalah kebijakan negara tentang modernisasi alutsista Indonesia dan pengembangan industri pertahanan nasional.
Untuk mendukung misi tersebut, perlu membangun jaringan yang lebih luas dan kerja sama internasional dengan negara sahabat seperti Jepang. Prabowo menandatangani secara langsung perjanjian kerja sama alih alutsista dan teknologi yang menandai dimulainya kerja sama antara industri pertahanan RI dan Jepang.