Erick Thohir: 1,9 Juta Dosis Vaksinasi Gotong Royong Telah Didistribusikan

26 Juli 2021 13:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid (kanan) dan pejabat lainnya meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong di PT TMMI, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, (10/7/2021). Foto: Agus/Kadin
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersama Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid (kanan) dan pejabat lainnya meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong di PT TMMI, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, (10/7/2021). Foto: Agus/Kadin
ADVERTISEMENT
Program vaksinasi gotong royong merupakan program ini dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Vaksinasi gotong royong telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021, tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat sebanyak 5,5 juta dosis vaksin gotong royong telah disiapkan BUMN. Sebanyak 2,6 juta dosis vaksin sedang menunggu rilis dari BPOM, dan 2,9 juta vaksin telah dirilis BPOM.
“Dan sudah kita distribusikan 1,9 juta ini untuk vaksin gotong royong, alhamdulilah lancar ini pakai merek Sinopharm,” jelas Erick saat konferensi pers virtual usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (26/7).
Vaksin corona produksi Sinopharm telah mendapatkan persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara termasuk Indonesia sejak April 2021. Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021.
Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pada studi klinis fase III pada lebih dari 42 ribu subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen atau lebih tinggi dari Sinovac.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita tidak pakai merk-merk program vaksin pemerintah atau corvax atau gavi atau yang di luar 500 ribu sumbangan,” kata Erick.
Efikasi vaksin Sinopharm menjadi yang tertinggi dari vaksin-vaksin yang sudah digunakan di Indonesia sejauh ini. Sebelumnya, BPOM sudah menerbitkan EUA untuk vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Vaksin Sinovac memiliki efikasi atau khasiat 65,3 persen. Sementara vaksin AstraZeneca, efikasinya 62,1 persen.