Erick Thohir Akan Merger Angkasa Pura I dan II

9 Juni 2020 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bakal menggabungkan atau melakukan merger PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Kedua perusahaan operator bandara ini akan dimasukkan ke dalam klaster sarana dan prasarana perhubungan yang dibentuk Erick bersama kedua wakil menterinya.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick, nantinya hasil merger Angkasa Pura I dan II akan berada dengan perusahaan logistik udara lainnya yang saling berkaitan seperti maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) juga masuk.
"Nanti yang namanya Angkasa Pura akan digabungkan menjadi satu, di sana akan digabungkan juga dengan logistik-logistik udara yang ada keterkaitan," kata dia dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (9/6).
Erick Thohir Kunjungi Pabrik Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma
Erick menjelaskan, penggabungan dua perusahaan ini dan masuk dalam klaster sarana dan prasarana perhubungan agar efisien. Bisnis yang sama yang dijalankan di banyak negara seperti di Timur Tengah seperti Qatar yang sudah mensinergikan logistik udara dan juga service bandara mereka.
Saat ini, banyak perusahaan di industri penerbangan memang harus mengikat tali pinggangnya erat-erat. Sebab banyak bisnis mereka terdampak.
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia menjadi salah satu BUMN yang mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dana talangan senilai Rp 8,5 triliun. Dana ini digunakan perusahaan untuk modal usaha dan mendukung program restrukturisasi karena bisnisnya terdampak COVID-19.
"Kita bisa lihat industri penerbangan ini 95 persen kondisinya drop. Realita kita lakukan dan tentu apa pun setelah COVID-19, Garuda harus kembali lagi beroperasi juga memastikan bagaimana service pariwisata kita harus bangkit," terang Erick.