Erick Thohir: Banyak yang Goyang Saya, Suruh Saya Mundur

28 Januari 2020 18:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta Milenial Fest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir berbicara di hadapan peserta Milenial Fest 2019 di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Meski baru menjabat sebagai Menteri BUMN sejak Oktober 2019, Erick Thohir telah melakukan berbagai gebrakan kebijakan. Mulai dari memecat Ari Askhara dari jabatan Dirut Garuda Indonesia, hingga tegas pada kasus korupsi Jiwasraya.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir mengaku jabatannya banyak digoyang oleh berbagai pihak. Sebab mereka tak suka dengan kebijakan yang ditelurkan Erick Thohir. Oleh karenanya, dia tak bisa memastikan tahun depan masih menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Tahun depan bisa saja diganti. Yang goyang suruh mundur banyak kok," kata Erick dalam Public Expose PT Krakatau Steel di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1).
Atas dasar hal itu, Erick ingin blueprint kebijakan yang ia buat berjalan saat masih menjabat. Misalnya memastikan BUMN memiliki model bisnis yang jelas. Ketika ada BUMN yang tidak jelas model bisnisnya, dia menegaskan akan segera membenahi.
Menteri BUMN Erick Thohir jalan kaki menuju kantornya usai bertandang ke Balaikota DKI Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Dia menginginkan perusahaan pelat merah menjalankan bisnis sesuai bidang usahanya, berpartner dengan pihak lain agar kinerja perseroan semakin baik, hingga menjalankan public service atau pelayanan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Yang enggak jelas ‎business model-nya, itu bagian yang akan kami reformasi. Apakah dimerger, apakah dilikuidasi," kata Erick.
Kemudian, dia juga menginginkan BUMN tidak menjalankan proyek yang bertujuan untuk menguntungkan oknum. Jika ditemukan BUMN melakukan hal itu, dia memastikan tidak akan menoleransi.
"Kami sangat mengharapkan apa yang kami lakukan berkelanjutan. Suksesor selanjutnya harus lebih sukses, bukan malah gali lubang lebih jelek," katanya.