news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erick Thohir Beberkan Syarat Startup yang Bisa Didanai Merah Putih Fund

27 November 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan beberapa persyaratan bagi startup yang akan diberikan pendanaan melalui Merah Putih Fund.
ADVERTISEMENT
Adapun pemerintah akan meluncurkan pendanaan bagi startup Indonesia pertengahan Desember 2021 mendatang, bernama Merah Putih Fund. Program tersebut bertujuan untuk mendanai, mendampingi, dan mengambil alih soonicorn dan unicorn di Indonesia.
Menurut Erick, salah satu persyaratannya adalah founder startup tersebut harus WNI. Tak hanya itu, operasional perusahaan juga harus ada di Indonesia.
"Tetapi jangan dibohongi, founder-nya harus orang Indonesia, operasional perusahaannya di Indonesia, dan harus go public di Indonesia. Habis itu go public di luar negeri boleh, tapi go public di Indonesia duluan," jelas Erick dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya, Sabtu (27/11).
Dia melanjutkan, persyaratan tersebut diterapkan karena saat ini startup di Indonesia banyak yang berpindah tangan ke negara lain, seperti Singapura. Sehingga, BUMN harus melakukan intervensi untuk menjaganya.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau tidak, sekarang banyak perusahaan-perusahaan startup kita sudah pindah ke Singapura, di-funding, ya enggak salah. Di situlah kita mengintervensi sebagai BUMN, supaya mengingatkan future creator indonesia, future businessman Indonesia, untuk lebih nasionalis. Karena kita besar karena market kita, bukan sekadar uang. Kita akan lakukan intervensi di digitalisasi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia pun menegaskan kembali mengenai transformasi bisnis model yang akan dilakukan PT Telkom Indonesia Tbk maupun PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Untuk Telkom, Erick akan memfokuskan untuk skema business-to-business (B2B).
"Sejak awal saya bikin statement cukup keras di Telkom, Telkom tidak boleh terjebak di sunset lagi industrinya. Ketika saya kritik pak Dirut dan jajarannya sepakat dengan saya, mengubah bisnis model, Telkom akan ke B2B, Telkom akan fokus ke tower, fokus infrastruktur fiber optik, data center, cloud, dan 5g," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lalu untuk Telkomsel, Erick mengatakan akan difokuskan ke business-to-consumer (B2C). Telkomsel akan diposisikan sebagai enabler agregator untuk konten lokal, game lokal, creator lokal, serta untuk fintech, healtech, dan edutech milik Indonesia.
"Generasi muda ke depan makin banyak populasinya, saya tekankan generasi muda jangan hanya konsumtif tapi juga produktif. Dan ini kesempatan kita untuk menjadi pop culture country, tapi bisa hidup kalau generasi muda komitmen untuk membeli produknya, harus ada keberpihakan," tegas Erick.