Erick Thohir Beberkan Tugas Dua Wamen BUMN, Apa Saja?

4 November 2019 8:15 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir Uno berpidato saat menghadiri acara Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan tema 'Young penting Indonesia' di Kemang Village. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir Uno berpidato saat menghadiri acara Gerakan Milenial Indonesia (GMI) dengan tema 'Young penting Indonesia' di Kemang Village. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya membeberkan dua tugas wakilnya dalam membantu pekerjaanya mengurus ratusan perusahaan negara. Kedua wakil menteri (Wamen) tersebut adalah Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo yang dilantik pada 25 Oktober 2109.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan tertulis, Erick mengatakan, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 25 Oktober 2019, masing-masing Wamen mendapatkan penugasan khusus dari Presiden untuk memperkuat kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju sehingga perubahan-perubahan nyata bisa segera dirasakan.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo jalan kaki menuju kantornya usai bertandang ke Balaikota DKI Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Apa saja tugas dua pembantu Erick Thohir?
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan fungsi pengendalian dan pemantauan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, khususnya terkait pembinaan BUMN, Erick Thohir telah menetapkan pembagian sektor BUMN yang dibina oleh masing-masing Wamen melalui Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-263/MBU/10/2019 tentang Pembagian Badan Usaha Milik Negara yang Dikoordinasikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Pembagian pembinaan BUMN yang dijalankan oleh masing-masing Wamen BUMN, yaitu Wamen BUMN I yakni Budi Gunadi Sadikin membina BUMN sektor farmasi, jasa survei, energi, pertambangan, industri strategis, dan media.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Wamen BUMN II dipegang Kartika Wirjoatmodjo, membina BUMN sektor industri agro, kawasan, logistik, pariwisata, jasa keuangan, konstruksi, jasa konsultan, sarana dan prasarana perhubungan.
“Hal ini sudah disepakati bersama, sehingga masing-masing Wamen dapat bersinergi dengan baik dan mengakselerasi tugas-tugas yang sudah diberikan," kata Erick Thohir dikutip pada Senin (4/11).
Erick juga meminta masing-masing Deputi Pembina BUMN agar dapat melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan para Wamen sebagaimana pembagian yang ditetapkan.
Mengutip situs resmi Kementerian BUMN, selain dua wamen, ada delapan pejabat di eselon I yang terdiri atas satu sekretaris kementerian dan tujuh deputi kementerian.
Mereka adalah Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah, dan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno.
Menteri BUMN, Erick Thohir dan Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo jalan kaki ke kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Selanjutnya, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Ahmad Bambang, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra Samal.
ADVERTISEMENT
Sementara Sahala Lumban Gaol yang sebelumnya merupakan salah satu Deputi BUMN sudah tak ada lagi namanya dalam situs tersebut. Di luar Kementerian BUMN, dia menempati kursi komisaris BUMN strategis seperti saat ini menjadi Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Sebelum di Garuda Indonesia, Sahala merupakan Komisaris di PT Pertamina (Persero) bersama dengan Ahmad Bambang. Tapi keduanya dicopot pada 29 April 2019 lalu dan digantikan oleh Gatot Trihargo.
Sahala juga tercatat sebagai Komisaris Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sekaligus Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI merupakan perusahaan patungan 4 BUMN yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII untuk pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
ADVERTISEMENT