Erick Thohir Bertemu Pimpinan Krakatau Posco Bahas Penyelamatan Krakatau Steel

10 Desember 2021 20:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir bertemu pimpinan Krakatau Posco.  Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bertemu pimpinan Krakatau Posco. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir hari ini melakukan pertemuan dengan President Director of Krakatau Posco Kim Kwang Moo, Jumat (10/12). Erick mengatakan pertemuan tersebut salah satunya membahas soal upaya penyelamatan Krakatau Steel.
ADVERTISEMENT
“Sesuai dengan yang pernah saya sampaikan sebelumnya, bahwa ada beberapa tahapan penyelamatan Krakatau Steel, salah satunya adalah negosiasi dengan Posco. Hari ini saya sudah bertemu dengan Posco dan hasilnya cukup baik,” ujar Erick dalam video pendek yang diterima kumparan, Jumat (10/12).
Krakatau Steel merupakan salah satu BUMN yang berpotensi default alias bangkrut bulan ini. Sebab Krakatau Steel masih memiliki beban utang terutama dari proyek-proyek yang mangkrak.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian BUMN telah berupaya melakukan restrukturisasi utang. Selain restrukturisasi, perseroan juga tengah melakukan negosiasi ulang kepemilikan saham di Krakatau Posco.
Adapun Krakatau Steel berencana menambah kepemilikan saham di Krakatau Posco dari saat ini 30 persen menjadi 50 persen atau sama besarnya dengan Posco. Sayangnya pihak Posco belum memberikan jawaban. Dalam pertemuannya dengan Erick hari ini, Kim Kwang Moo juga tidak berkomentar soal rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
Kim justru mengatakan bahwa pihaknya tertarik berinvestasi di industri mobil listrik Indonesia. “Kami dari Posco sangat tertarik dengan value chain atau modernisasi maksud saya masa depan yang ada di Indonesia khususnya anoda dan katoda untuk baterai,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Posco juga tertarik dengan penambahan tenaga untuk kapasitas baja. Khususnya baja kelas atas untuk industri otomotif dan peralatan rumah tangga. “Jadi kami tertarik untuk bekerja sama lebih banyak dengan Indonesia di masa depan. Terima kasih,” ujarnya.