Erick Thohir Buka Suara soal Menguatnya Sinyal Kenaikan Harga Pertalite

18 Mei 2022 19:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) meninjau salah satu Pertashop yang dikelola mitra usaha Pertamina dari kalangan UMKM. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) meninjau salah satu Pertashop yang dikelola mitra usaha Pertamina dari kalangan UMKM. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara mengenai sinyal kenaikan harga BBM Pertalite. Saat ini, harga BBM Pertalite dibanderol dengan harga Rp 7.600 per liter.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick, pemerintah saat ini belum berencana menyesuaikan tarif Pertalite. Namun di satu sisi, pemerintah saat ini juga terus menjaga keuangan negara, utamanya dari bengkaknya belanja subsidi energi.
"Belum ada rencana melakukan. Tapi pemerintah juga sekarang sedang menjaga keuangan negara," kata Erick saat ditemui wartawan setelah pembekalan peserta rekrutmen BUMN 2022 di Senayan, Jakarta, Rabu (18/5).
Erick menjelaskan, dibandingkan negara-negara lain, harga BBM di Indonesia relatif lebih murah. Menurut dia, harga BBM jenis tertentu di luar negeri mengikuti harga keekonomian negara setempat. Sementara, Indonesia masih di bawah harga keekonomian, misal BBM jenis Pertamax, dijual Rp 12.000 per liter.
"Kalau kita lihat BBM di luar negeri harganya berapa? Sudah Rp 60.000, macam-macam, ada Rp 50.000, makanya harganya pertamax dinaikkan itupun di bawah harga pasar, yang lainnya Rp 16.000, ini cuma Rp 12.000," kata Erick.
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU 74.931.04 Tapak Kuda, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (12/4/2022). Foto: Jojon/ANTARA FOTO
Lebih lanjut Erick menjelaskan, saat ini dunia sedang dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi. Ditambah lagi adanya inflasi tinggi dan lonjakan harga komoditas global. Oleh sebab itu, penting untuk mempertimbangkan keuangan negara dalam mengambil sebuah kebijakan.
ADVERTISEMENT
Erick menjelaskan, saat ini banyak komponen subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Dia menyebut surplus nilai ekspor yang didapat Indonesia perlu dijaga agar tetap dapat menyediakan subsidi bagi rakyat.
"Listrik masih subsidi, BBM subsidi, bansos masih ada. Ada BLT minyak goreng. Ini negara kaya dan sangat pro rakyat," kata dia.
"Jadi kembali ke BBM, pemerintah hari ini belum menaikkan. Belum ada rencana begitu," pungkas dia.
Sebelumnya, ada tiga menteri yang memperkuat wacana kenaikan harga Pertalite, yaitu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian, pernyataannya diperkuat oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Luhut mengungkapkan sinyal kenaikan harga BBM jenis Pertalite hingga gas LPG 3 kg. Kata dia, pemerintah akan melakukan perhitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Airlangga memperkuat sinyal kenaikan harga Pertalite. Ia mengakui bahwa pemerintah saat ini sudah melakukan kajian untuk menaikkan harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) tersebut.
"Saat sekarang (kenaikan harga Pertalite) masih kita kaji," kata Airlangga usai Sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia, Selasa (5/4).
Selanjutnya Arifin Tasrif membeberkan rencana penyesuaian harga Pertalite hingga Solar dalam waktu dekat, yang termasuk ke dalam strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia.
“Sementara untuk jangka menengah dan panjang, salah satu strategi pemerintah yaitu peningkatan cadangan operasional, optimalisasi campuran bahan bakar nabati solar, dan penyesuaian harga Pertalite dan Solar," ujar Arifin saat rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4).