Erick Thohir Curhat Serba Salah Saat Turun ke Lapangan, Kenapa?

20 September 2021 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thorir menumpahkan curahan hati (curhat) saat kunjungan kerja di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Senin (20/9).
ADVERTISEMENT
Ia mengaku serba salah saat turun ke lapangan selama penanganan COVID-19. Sebab, ia dinilai mengambil alih tugas dan fungsi kementerian lain.
Padahal, menurutnya dalam satu program ada banyak kementerian yang terlibat. Ia hanya fokus menuntaskan tanggung jawabnya sebagai Menteri BUMN.
"Kebetulan juga kadang-kadang saya tidak enak ketika saya turun, ada yang pro ada yang kontra, kontranya seakan-akan saya mengambil tupoksi Kementerian lain, padahal kami di Kementerian BUMN sebagai korporasi, selalu memaparkan program-program yang sesuai dengan operasi kami," kata dia dalam sambutannya.
Suasana di Pelabuhan Benoa Bali. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Ia mencontohkan proyek reklamasi Pelabuhan Benoa yang mulai digarap tahun 2019 lalu. Pelabuhan Benoa merupakan anak usaha BUMN namun dikelola oleh Kemenhub untuk dibangun pelabuhan standar internasional yang mampu menampung atau tempat bersandarnya kapal pesiar. Proyek ini juga melibatkan Kementerian Pariwisata untuk membangun destinasi wisata superhub di Bali.
ADVERTISEMENT
"Contohnya hari ini, ya memang bersentuhan kepada Perhubungan, bersentuhan juga kepada pariwisata, karena memang Pelindo, itu berhubungan dengan konteks daripada beberapa usaha ini," kata Erick.
Contoh lain di bidang kesehatan. Ada beberapa pihak yang tidak setuju BUMN dilibatkan mencari atau memproduksi vaksinasi COVID-19. Padahal, Bio Farma adalah anak usaha BUMN.
"Sama ketika kita bicara kesehatan, BUMN punya perusahaan vaksin BIO FARMA, yang suka tidak suka hari ini ditugaskan oleh pemerintah mencari vaksin. Bahkan kita juga sekarang memproses penemuan supaya kita tidak impor vaksin lagi, buat vaksin," kata dia.
Erick mengaku berlapang dada dengan pro dan kontra yang ia layangkan. Ia berharap seluruh instansi sadar, BUMN adalah penggerak ekonomi Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut ASDP Indonesia Ira Puspadewi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (19/9). Foto: ASDP Indonesia
"Jadi kadang-kadang, kita turun serba salah. Tapi dengan hati yang mendalam, bahwa kita turun ini karena kita mengerti. Suka tidak suka, BUMN ini sepertiga daripada lokomotif ekonomi Indonesia," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, dalam 10 tahun ini, BUMN memberi kontribusi sekitar Rp 3.000 triliun pajak sebagai modal pemerintah membantu rakyat.
"10 Tahun terakhir, BUMN berkontribusi Rp 3.295 triliun berupa pajak, dividen kepada negara. Yang memang dipakai untuk program pemerintah, untuk juga program membantu rakyatnya," kata dia.