Erick Thohir Ingin IFG Tiru Perusahaan Asuransi China, Ping An

28 April 2021 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir pada penandatanganan Intercreditor Agreement (ICA) atau penyelesaian restrukturisasi utang Holding PTPN Group Rp 41 triliun, Senin (19/4). Foto: PTPN III
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir pada penandatanganan Intercreditor Agreement (ICA) atau penyelesaian restrukturisasi utang Holding PTPN Group Rp 41 triliun, Senin (19/4). Foto: PTPN III
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir meminta induk holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) agar bisa mencontoh perusahaan asuransi asal China, Ping An Insurance. Seperti diketahui Ping An Insurance masuk dalam daftar 500 perusahaan top dunia versi Fortune Global 500.
ADVERTISEMENT
“Saya berharap IFG dan sektor jasa keuangan Indonesia dapat bertransformasi dan berinovasi seperti Ping An. Menjadi pilar kekuatan ekonomi yang tidak hanya memberikan yang terbaik baik kepada pelanggan namun juga membeli nilai kepada pemegang saham dan masyarakat,” ujar Erick dalam IFG Progress Launching, Rabu (28/4).
Erick mengatakan Ping An Insurance berhasil masuk dalam daftar perusahaan bergengsi sebab perseroan mampu menerapkan tata kelola usaha yang profesional. Selain itu menurut Erick, Ping An juga berhasil melakukan inovasi terhadap produk keuangan dan juga penggunaan teknologi. Perusahaan tersebut juga adaptif dalam digitalisasi dan perubahan perilaku konsumen sehingga mereka mampu mendapatkan kepercayaan konsumen.
Erick pun berharap hal-hal tersebut juga mampu dilakukan oleh IFG. Menurut Erick pembentukan IFG sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan merupakan salah satu upaya transformasi menyeluruh yang dilakukan pemerintah.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Erick Thohir meresmikan Pertashop di Pondok Pesantren di Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Minggu (11/4/2021). Foto: Dok. Kementerian BUMN
Dengan tetap berlandaskan pada core value BUMN yaitu akhlak, holding tersebut menurut Erick juga dibentuk sebagai upaya pembenahan sektoral secara komprehensif untuk mentransformasi industri jasa keuangan agar menjadi profesional, kuat, dipercaya masyarakat dan juga mengikuti perkembangan zaman serta berdaya saing global.
ADVERTISEMENT
Erick pun berharap ke depannya IFG bisa menghadirkan inovasi-inovasi baru dan dapat menjadi acuan bagi pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Terlebih, Erick juga berharap hadirnya IFG akan semakin melengkapi dan memajukan industri jasa keuangan tanah air.
“Saya menyambut baik terbentuknya IFG Progress sebagai Think Tank yang melahirkan ide-ide baru yang inovatif, progresif, yang berlandaskan akhlak untuk menjadi rujukan bagi pembuat kebijakan, akademisi maupun praktisi dalam memajukan industri jasa keuangan serta meningkatkan literasi keuangan,” ujarnya.