Erick Thohir Jelaskan Alasan Berhentikan Semua Deputi dan Sesmen BUMN

18 November 2019 21:34 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi memberhentikan seluruh pejabat eselon I baik deputi hingga sekretaris kementerian (Sesmen). Apa yang menjadi alasan Erick Thohir?
ADVERTISEMENT
Erick beralasan pemberhentian seluruh pejabat eselon I adalah untuk memangkas birokrasi di Kementerian BUMN. Hal ini sudah sejalan dengan perintah dari Presiden Joko Widodo.
"Alhamdulillah, saya dan kedua Wakil Menteri sudah bertemu dengan semua Pejabat Eselon I secara langsung dan menjelaskan mengenai restrukturisasi ini. Sebetulnya hal ini adalah bagian dari Tour of Duty dari korporasi mengerti mengenai birokrasi, seperti Pak Kartika dan Pak Budi Sadikin. Begitu juga dari birokrasi harus mengerti permasalahan di korporasi, seperti yang dijalankan hari ini," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11).
Menteri BUMN Erick Thohir jalan kaki menuju kantornya usai bertandang ke Balaikota DKI Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Setelah melakukan pemberhentian ini, Erick akan membentuk tim yang kuat untuk mengelola aset BUMN yang jumlah sangat besar. Erick bilang tim tersebut akan diisi bukan hanya oleh orang yang cerdas tetapi juga memiliki akhlak yang baik.
ADVERTISEMENT
"Untuk mengelola asset sebesar Rp 8.200 Triliun itu, saya perlu teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik. Saya akan berupaya sedemikian rupa agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di Kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat," tutur dia.
"Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri ini, di sini. Yang penting, akhlaknya baik," tutup Erick.