Erick Thohir Mau Jual BUMN yang Pendapatannya di Bawah Rp 50 M

1 Desember 2021 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/11).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir berencana menjual perusahaan negara yang pendapatannya di bawah Rp 50 miliar. Dia masih meminta restu ke berbagai pihak terkait untuk bisa merealisasikan rencana ini.
ADVERTISEMENT
Erick mengibaratkan BUMN kecil atau anak usaha dan cucu-cucunya yang tidak menguntungkan seperti benalu di sebuah pohon besar. Perusahaan ini hanya akan menggerogoti induk usahanya yang bisa berujung kerugian.
"Jadi artinya apa? Daripada BUMN jadi pesaing perusahaan menengah, ya kan buat apa? Saya berinisiasi, kalau didukung oleh DPR, BPK, BPKP, Kejaksaan, yang di bawah Rp 50 miliar enggak usah BUMN lah," kata dia kepada wartawan, Rabu (1/12).
Erick juga melihat BUMN-BUMN yang pendapatannya kecil ini hanya bersaing dengan swasta, termasuk industri di daerah. Secara bisnis tidak optimal. Karena itu, lebih baik pasarnya diberikan kepada pengusaha daerah untuk mencetak pebisnis baru.
Pemilik Mahaka Group ini juga, BUMN kecil tidak bisa membuka banyak lapangan kerja. Karena itu, dia lebih baik berfokus pada BUMN-BUMN kelas kakap agar lebih optimal lagi.
ADVERTISEMENT
"Kita main yang gede-gede seperti BRI, PLN, Pegadaian, Telkom, MIND ID, Pertamina. Gitu, tapi yang gede-gede ini harus jadi penyeimbang dan mengintersepsi supaya terjadi keseimbangan," ujarnya.
Meski begitu, dia juga menekankan BUMN besar ini harus bisa menjadi pemimpin, jangan kalah dengan perusahaan asing yang akhirnya menjadikan Indonesia pasar mereka.