Erick Thohir Minta Ahok Cari Tahu Keadaan 142 Anak Usaha Pertamina

13 Desember 2019 11:46 WIB
comment
39
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku heran satu perusahaan negara memiliki banyak anak usaha hingga ke cucu dan cicitnya. Salah satunya adalah PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Menurut data yang diterima Erick, Pertamina punya 142 anak usaha. Dia pun meminta perusahaan tersebut untuk menjelaskan dan memetakan secara detail ratusan anak usaha tersebut.
"Ternyata di Pertamina itu ada 142 perusahaan. Nah, ini yang saya minta juga untuk komisaris utama dan direksi utama di rapat Januari. Saya minta mapping 142 perusahaan ini usahanya apa? Terus bagaimana kesehatan perusahaannya?" kata dia di Gedung Ditjen Pajak RI, Jakarta, Jumat (13/12).
Penjelasan soal ratusan perusahaan milik Pertamina perlu dilakukan sebab Erick tak ingin keberadaan mereka menggerogoti induknya. Dia bilang sudah minta laporan ke Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Thahaja Purnama alias Ahok.
Selain itu, Erick juga sudah rapat dengan Pertamina tentang persiapan 10 tujuan wisata. Kata dia, jika Indonesia mau jadi kota tujuan wisata misalnya di Labuan Bajo, suplai minyak dan listriknya harus jelas.
Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Basuki Thahaja Purnama (BTP) alias Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
"Tapi khsuus Pertamina ya makanya saya ingin dapat laporan di bulan Januari bagaimana persiapan untuk Labuan Bajo? Nah ini hal-hal yang di rapat bulanan sudah dirapatkan, apalagi saya kan sudah keluarkan keputusan menteri bahwa pembentukan anak perusahaan dan cucu perusahaan itu harus ada review dari kita alasannya apa," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Terakhir dan yang utama, kata Erick, dia meminta Pertamina terus berusaha menekan impor migas. Menurut dia, progres sudah cukup bagus, apalagi mau launching rencana Biodiesel 30 persen dan proyek kilang Pertamina terus jalan.
Selain itu, Pertamina juga sudah mulai membeli minyak mentah dari Amerika Serikat sejak tahun ini. Erick mengklaim pembelian tersebut lebih murah USD 5-6 atau hemat hampir Rp 280 miliar.
"Bisa saja kalau kita pembelian minyak dari AS ini kita besarkan, bukan berarti semua ya, itu bisa hemat Rp 1 triliun," jelasnya.