Erick Thohir Minta ASDP Cari Dana dari IPO Tahun Depan untuk Benahi Kapal Tua

2 Desember 2021 12:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemudik masuk kapal ferry di Pelabuhan Tanjung Priok,  Kamis (30/5) Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemudik masuk kapal ferry di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (30/5) Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan rencana initial public offering (IPO) tahun depan. Ada dua perseroan yang direncakan IPO pada 2022 yaitu PT Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, banyak kapal feri tua yang ada di ASDP. Perusahaan butuh dana untuk memperbaharui aset perusahaan agar tidak membahayakan keselamatan penumpang.
"Untuk ASDP saya rasa kita akan rencanakan untuk go public. Kita lihat kondisi kapal sudah semakin tua, tentu ini membahayakan kalau kita bersandar kepada transportasi seperti ini, keselamatan menjadi kunci karena itu kita harus mulai mencari alternatif pendanaan tidak mungkin pmn terus," ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12).
Langkah IPO juga menjadi solusi sebab ASDP tidak bisa terus bersandar kepada kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN). Dengan dana IPO, ASDP bisa lebih mandiri memperbaiki kapal-kapal usang, termasuk aksi korporasi di dalamnya.
"Nanti bapak-bapak (Komisi VI DPR RI) bisa lihat langsung kondisi kapal di ASDP, ada kapal yang tahun 60, tahun 80. Sangat tua," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, IPO BUMN yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat adalah Adhi Commuter Properti di bulan ini. Erick berkata, rencana ini sudah ada sejak 2018 dan saat ini sedang menunggu kabar lebih lanjut dari OJK dan Kemenkeu.
Pemudik menaiki kapal ferry di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (30/5) Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Ada catatan sedikit mengenai Adi Commuter yang akan IPO sedang menunggu kabar Kemenkeu dan OJK, IPO-nya Desember 2021. Kami terus memantau karena IPO ini kebijakan 2018 tetapi kita terus terang cukup concern dengan IPO ini," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, ada banyak isu-isu yang ada di dalam rencana IPO perusahaan ini. Walaupun begitu, kebijakan sudah diputuskan sehingga Kementerian BUMN cukup mengawal saja kabar selanjutnya.
"Di sini ada isu-isu yang kami pelajari, kita tahu ada 28 BUMN yang IPO, tapi yang 6 tidak maksimal. Kita juga tidak mau IPO BUMN yang tidak maksimal. Ini jadi catatan, tapi karena ini sudah diputuskan kami cukup mengawal saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Erick menjelaskan mengenai IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE), rencananya akan dilakukan pada 2022 mendatang. Terutama karena sudah ada dorongan dunia menuju green energy.
"Untuk Pertamina adalah sebagai alternatif kita menjadi bagian dari green electric, eco lifestyle untuk listrik. Nah ini kita akan go public ke situ dan ini rencana juga bagian dari 15 gigawatt yang PLN harus transformasi dari fosil ke green energy," katanya.