Erick Thohir Minta Perusahaan Kereta Api Swiss Buka Kantor Pusat di Indonesia

22 Februari 2020 18:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung Pertamina Pusat, sabtu (22/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung Pertamina Pusat, sabtu (22/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan kereta asal Swiss, Stadler Rail, untuk membangun kantor pusat kawasan Asia Tenggara di Indonesia. Keinginan itu disampaikan Erick saat Kedutaan Besar Swiss dan Stadler Rail bertandang ke kantornya pada Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
Erick mulanya heran dengan kedatangan Kedutaan Besar Swiss dan perwakilan Stadler terkait proyek ini. Ternyata, Stadler Rail pernah bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Perjanjiannya disaksikan oleh Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno.
Kepada Duta Besar Swiss, Erick bilang bahwa dia tak ingin Stadler hanya membangun pabrik saja di Indonesia, tapi juga kantor pusat perusahaan tersebut untuk kawasan Asia Tenggara. Erick tak ingin Indonesia hanya menjadi pasar dalam kerja sama kedua perusahaan ini.
"Saya kedatangan Stadler yang akan kerja sama dengan INKA, salah satunya Stadler buka kantor pusat untuk Asia Tenggara di Indonesia. Selama ini kalau kita partner, kantor pusat mereka di Singapura dan Malaysia, tapi market di Indonesia," kata dia di Gedung Pusat Pertamina, Sabtu (22/2).
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kiri) di Gedung Pertamina Pusat, sabtu (22/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Karena itu dia, memastikan agar kerja sama ini berlanjut dengan membuka kantor pusat di Indonesia. Menurut Erick, jika BUMN menjalin kerja sama dengan perusahaan luar negeri, transfer teknologi dan membuka lapangan kerja sama tak cukup, tapi juga membangun kantor pusatnya di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Ini dilakukan agar ada nilai tambah karena orang Indonesia bisa belajar dari Swiss, seperti keahlian negara tersebut yang tak punya pohon cokelat tapi bisa memproduksi brand cokelat dunia.
Berdasarkan catatan kumparan, kerja sama INKA dan Stadler Rail dilakukan pada September 2019 di Swiss. Tak hanya dengan INKA, kerja sama ini juga dilakukan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI. Tiga perusahaan ini akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.
Menteri BUMN kala itu, Rini Soemarno, mengatakan bahwa kerja sama ini akan membantu pemerintah dalam pengembangan sistem transportasi kereta api di tanah air. Selain itu, pembangunan pabrik kereta api ini akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia. Kerja sama ini sebagai tindak lanjut kesepakatan antara INKA dan Stadler Rail saat kunjungan delegasi Swiss ke Indonesia pada Maret 2019 di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Untuk tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai USD 100 juta untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1.000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.
Pabrik akan dibangun di area seluas 83 hektare di Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh 3 km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada 2020. Untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.