Erick Thohir: Pasar Modal Syariah Sudah Teruji Kelola Investasi Secara Aman

12 April 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat IDX Debut Bank Syariah Indonesia (BSI) di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat IDX Debut Bank Syariah Indonesia (BSI) di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan keamanan berinvestasi di pasar modal syariah. Ia mengungkapkan pasar modal syariah sudah bergerak sejak 1997 yang saat itu ditandai dengan penerbitan reksadana syariah pertama.
ADVERTISEMENT
Erick menganggap dalam perjalanan pasar modal sampai saat ini sudah teruji khususnya dalam pengelolaan investasi sesuai syariah Islam.
“Selama 25 tahun sampai sekarang pasar modal syariah telah teruji oleh waktu, pengalaman, dan sejarah dalam membuktikan pengelolaan investasi yang aman dan sesuai prinsip syariah Islam,” kata Erick saat acara peluncuran video sejarah pasar modal syariah secara virtual, Selasa (12/4).
Erick merasa bukti dari perjalanan dan pengalaman dari pasar modal syariah harus diteruskan sampai generasi berikutnya seperti melalui video sejarah yang telah dibuat. Ia memastikan terus mendukung perkembangan pasar modal syariah.
Apalagi, kata Erick, ekonomi syariah bisa saja terus tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi konvensional. Sehingga bisa berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Tentunya sebagai Menteri BUMN dan Ketua MES saya pun senantiasa berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia melalui Bank Syariah Indonesia. Di mana ini untuk pertama kalinya Indonesia memiliki bank syariah yang sangat besar, menjadi bank terbesar nomor 7 di Indonesia, serta bank syariah terbesar ke-13 di dunia,” ungkap Erick.
Erick menegaskan komitmen penguatan ekonomi syariah harus terus dilakukan. Ia merasa penguatan tersebut harus diiringi dengan upaya membantu pengetahuan masyarakat terkait dunia investasi.
“Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pengetahuan investasi bagi umat muslim di Indonesia terutama seiring transformasi teknologi dan digitalisasi yang berdampak signifikan terhadap cara-cara berinvestasi,” tutur Erick.