Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi RI Lebih Baik dari India karena Tak Lockdown

16 September 2020 12:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terpukul sampai minus 5,32 persen akibat pandemi virus corona. Meski begitu, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, kondisi tersebut masih tergolong baik.
ADVERTISEMENT
Erick merasa keputusan yang diambil Presiden Joko Widodo dengan tidak menutup secara total atau lockdown membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak begitu terpuruk.
“Kalau kita lihat juga dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan beberapa negara G20 seperti India, Prancis, Inggris dan lain-lain kita juga lebih baik. Karena itu keputusan dari Bapak Presiden Jokowi untuk tidak me-lockdown adalah keputusan yang tepat,” kata Erick secara virtual di acara yang digelar HSBC, Rabu (16/9).
Erick juga membandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia. Ia merasa saat ini tren pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat baik.
“Karena itu kalau kita lihat sendiri bahwa tentu harus ada optimisme Indonesia bisa keluar dari krisis ini,” ujar Erick.
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain itu, Erick mengatakan banyak pihak termasuk IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bakal lebih baik. Keadaan tersebut diperkirakan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya.
ADVERTISEMENT
“Bahkan di tahun 2024 kita masuk dalam kategori 5 negara besar. Nah data-data ini di present bukan oleh kami tapi oleh pengamat dan pemikir yang juga menyampaikan secara terbuka,” ungkap Erick.
Meski begitu, Erick merasa proyeksi tersebut tidak ada artinya apabila Indonesia tidak mempersiapkan atau melakukan perbaikan-perbaikan. Untuk itu, segala potensi yang ada di Indonesia harus dikembangkan.
“Jadi saya sangat setuju bagaimana opportunity Indonesia ini sangat besar dan Pak Menko sudah menyampaikan hal sama. Kalau kita lihat bahwa Indonesia punya pangsa pasar yang besar,” tutur Erick.