Erick Thohir Risau Pasien Corona di Wisma Atlet Terus Bertambah

24 Maret 2020 13:13 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/KOMPAS/Heru Sri Kumoro/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/KOMPAS/Heru Sri Kumoro/Pool
ADVERTISEMENT
Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, sudah bisa digunakan untuk menangani pasien virus corona sejak Senin kemarin. Ada 2.000 kamar yang disiapkan.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sejak tadi malam terus memantau jumlah pasien yang masuk. Dia mengaku cukup risau karena jumlahnya terus bertambah hingga tadi pagi.
"Terus terang tadi malam saya terus pantau Wisma Atlet. Saya juga cukup risau dan itu manusiawi ketika jumlah pasien dari 21 jadi 102. Ini saya belum cek yang hari ini," katanya dalam konferensi pers online, Selasa (24/3).
Erick tidak merinci dari seluruh pasien tersebut berapa orang yang positif terinfeksi corona dan berapa yang kategori orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) corona.
Dia mengaku langsung berkoordinasi dengan kedua wakilnya untuk memastikan ketersediaan makanan dan kebutuhan medis terpenuhi.
Bantuan yang diberikan para pengusaha swasta, kata Erick Thohir, sangat membantu pemerintah mempercepat penanganan virus ini.
ADVERTISEMENT
Seperti hari ini, Erick mengatakan sangat terharu dengan uluran tangan perusahaan swasta dalam "Pengusaha Peduli NKRI" yang diinisiasi Kamar Dagang Indonesia dan Yayasan Buddha Tzu Chi.
Mereka memberi bantuan hingga Rp 300 miliar lebih mulai dari Alat Pelindung Diri (APD), masker, hingga test kit. Bantuan ini diberikan ke BNPB, PMI, dan rumah sakit.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
Dia mengatakan, BUMN tak bisa memproduksi APD. Karena itu, bantuan dari mereka sangat menolong para tenaga medis. Selain dari impor, APD mulai diproduksi di dalam negeri oleh dua perusahaan tekstil di Jawa Tengah, salah satunya PT Pan Brothers Tbk.
Sementara untuk masker, Erick menyebut ada 30 produsen di dalam negeri, termasuk dua perusahaan BUMN.
"Kami dari BUMN, sama seperti KADIN, kita hanya bantu dan topang apa yang sudah dilakukan pemerintah. Kita juga kerja sama dengan kementerian, apalagi sekarang swasta gabung ini suatu yang luar biasa. Kita bisa atasi ini kalau gotong royong," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap Wisma Atlet tak dipakai seagai RS Darurat Penanganan COVID-19 karena khawatir pasien yang positif di Indonesia melonjak. Hal itu disampaikanya saat meninjau langsung tempat tersebut kemarin.
Jokowi ingin agar rumah sakit yang sudah menjadi rujukan tetap bisa menampung dan menangani pasien positif virus corona.
"Saya berharap rumah sakit darurat corona ini tidak digunakan, artinya rumah sakit yang ada yang telah kita siapkan jauh hari sebelumnya telah bisa melaksanakan penanganan virus Corona ini," kata Presiden Jokowi di lokasi.