news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erick Thohir Sebut Energi Hijau Masih Mahal: Kesenjangan Ekonomi Masih Terasa

29 November 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berkomitmen melarang pembangunan PLTU baru, bahkan menghentikan masa operasionalnya atau pensiun dini (early retirement) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022. Kebijakan itu dalam rangka transisi menuju energi baru dan terbarukan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Presidensi G20 lalu membuahkan komitmen dari negara-negara maju untuk mendanai energi baru terbarukan. Menurutnya, hal itu bisa mempercepat investasi di sektor energi baru asalkan bunganya tidak memberatkan. Apalagi, energi baru saat ini masih tergolong mahal bagi masyarakat ekonomi lemah.
"Kalau energi terbarukan harganya mahal, yang tanggung siapa, bisa juga ke rakyat, tapi siap enggak rakyat kita," kata Erick saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (29/11).
Erick menjelaskan, di luar negeri masyarakat membeli listrik dengan harga yang lebih mahal karena menggunakan energi terbarukan. Sementara, dia melihat di Indonesia hal seperti itu belum siap diterapkan.
"Kalau di luar negeri, bayar listrik lebih mahal, bayar BBM lebih mahal karena green orang bayar, di kita kan belum siap. Tingkat kemiskinan masih terasa. Kesenjangan masih terasa. Itu yang kita jaga," kata Erick.
ADVERTISEMENT
Selain faktor masyarakat, Erick juga melihat dampaknya ke industri di mana kalau harga listrik mahal, akan membuat industri-industri menjadi tidak kompetitif. Oleh karena itu, Indonesia memiliki target Net Zero Emission pada 2060, dan salah satu upayanya adalah mepensiunkan PLTU-PLTU PLN.
"Di BUMN mengambil posisi, kita lakukan sesuai kesepakatan tapi tak mematikan besok. Kalau matikan besok, industri kita kolaps. Ini yang kita jaga apalagi masih ada rakyat miskin yang belum dapat listrik," pungkasnya.