Erick Thohir soal Rizal Ramli Tak Sarankan Buyback: Masukan Bagus
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi usulan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menyarankan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN agar tidak merekomendasikan aksi pembelian kembali atau buyback saham perusahaan pelat merah.
ADVERTISEMENT
Rizal menyarankan pemerintah lebih baik fokus pada peningkatan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global akibat wabah virus corona. Erick mengaku usulan dari Rizal merupakan masukan yang positif bagi Kementerian BUMN.
"Oh ya sama juga. Masukan dari Pak Rizal Ramli bagus, kita perhatikan pasti. Semua yang berikan masukan positif kita ini lah (perhatikan)," katanya di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3).
Adapun perintah buyback telah Erick Thohir sampaikan ke-12 BUMN untuk menyelamatkan saham mereka yang makin jauh dari nilai fundamentalnya. Penyebabnya karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus anjlok.
Perdagangan di bursa saham Indonesia sore ini disetop sementara jelang penutupan, Kamis (12/3) karena kembali memerah. Pada pukul 15.33 waktu JATS (Jakarta Automatic Trading System), IHSG berada pada posisi 4.895,748 atau terkoreksi 258,357 (5,01 persen).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Erick mengaku sejauh ini tak akan memerintahkan BUMN lagi untuk membeli kembali (buyback) saham mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasannya, perintah buyback harus mempertimbangkan keuangan perusahaan.
"Enggak. Kita kan kembali, konsekuensinya harus jaga keuangan perusahaan. Kalau perusahaan lagi lemah diharapkan buyback, nanti enggak produktif," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Rizal Ramli menilai pergerakan harga saham akan menyesuaikan sendiri pada titik keseimbangan barunya atau mengalami penguatan kembali secara alamiah.
"Jangan lakukan apa-apa untuk intervensi bursa, buyback dsb. Kecuali Republik Indonesia negara super kaya," kata Rizal Ramli dalam akun Facebook-nya dikutip kumparan, Kamis (12/3).