Erick Thohir Tanggapi Ahok yang Sebut Banyak Proyek BUMN Merugikan

1 Desember 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut banyak proyek BUMN merugikan. Menurut Erick, pernyataan yang dilontarkan Erick sudah pernah dia singgung tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Karena itu, dia sebagai Menteri BUMN, sudah melakukan perbankan dengan membangun lima pondasi BUMN mengenai bisnis proses. Meski begitu, dia mengapresiasi perhatian Ahok.
"Jadi kalau Pak Ahok atau Pak Komut menyatakan itu, saya mengucapkan terima kasih, tolong di-review yang ada di Pertamina seperti saya juga me-review keseluruhan BUMN. Itu yang kita lakukan, transparansi dan bisnis proses," kata Erick dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (1/12).
Erick juga menyebut, BUMN harus mau mengembangkan ekosistem industri yang modern. Salah satunya riset dan pengembangan (Research and Development/R & D) di dalam sebuah perusahaan. Jika tidak, Indonesia akan ketinggalan.
Sebelumnya, Ahok mengungkapkan banyaknya kontrak di BUMN yang merugikan perusahaan negara itu sendiri. Kontrak merugikan itu juga ditemukan di Pertamina.
ADVERTISEMENT
Sebagai pengawas di Pertamina, Ahok mengaku marah dengan hal ini karena menguntungkan pihak lain di luar BUMN. Dia pun meminta Pertamina mengoreksi semua kontrak merugikan ini.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat berkunjung ke Wilayah Kerja Panas Bumi Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Sulawesi Utara. Foto: Pertamina Geothermal Energy
"Banyak kontrak di BUMN yang sangat merugikan BUMN termasuk Pertamina. Itu yang saya marah. Itu lagi kita koreksi," kata dia dikutip dari Youtube Panggil Saya BTP, Rabu (24/11).
Ahok tidak merinci kontrak apa saja yang ada di Pertamina yang merugikan perseroan. Namun, dia menduga ada mens rea atau niat jahat dari awal untuk mengambil keuntungan segelintir pihak ketika kontrak itu dibuat, sehingga merugikan BUMN.
Pernyataan Ahok ini juga sempat ditanggapi anak buah Erick Thohir, Arya Sinulingga. Arya menilai apa yang disampaikan oleh Ahok hanya mengulang apa yang pernah disampaikan Erick Thohir, mulai dari peringatan agar proyek BUMN tidak menjadi bancakan korupsi, sampai terkait kerja sama BUMN harus menghasilkan win-win solution dan tidak boleh ada yang dirugikan.
ADVERTISEMENT
Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN telah memiliki lima transformasi yang seharusnya telah diketahui sekaligus menjadi acuan Ahok sebagai Komisaris Utama.
"Dan beliau sebagai Komut kan harus membicarakan itu juga di sesama komisaris di dewan komisaris. Jangan sampai Pak Ahok ini di Pertamina menjadi komisaris merasa direktur gitu. Komut merasa Direktur jangan, harus tahu batasan-batasannya," kata Arya melalui keterangannya, Minggu (18/11).
Arya juga mengatakan agar Ahok ke depan banyak belajar dari apa yang setahun telah dilakukan oleh BUMN. "Jangan sampai Pak Ahok ketinggalan kereta. Masak Pak Ahok sebagai Komut ketinggalan kereta gitu loh," katanya.