news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erick Thohir: Terus Impor Gula dan Alat Kesehatan Itu Salah!

29 Mei 2020 17:08 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kiri) saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kiri) saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Merebaknya virus corona tak hanya memukul banyak negara dari berbagai sektor, namun juga mengubah pola pikir dan kerja sama antarnegara.
ADVERTISEMENT
Lamanya penanganan pandemi COVID-19, membuat sejumlah negara lebih mengutamakan kebutuhan dalam negeri dan menghindari ekspor.
Menteri BUMN Erick Thohir, mengaku merasakan adanya perubahan dalam hubungan ekonomi dan politik antarnegara tersebut.
"Politik ini yang menarik karena selama ini selalu bilang pasar bebas, realitas sekarang era proteksionisme," ujar Erick dalam video conference, Jumat (29/5).
Menurut Erick Thohir, perubahan tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan negara lain di tengah ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir.
Dia juga merasa keadaan tersebut menjadi momentum agar Indonesia bisa memperkuat produksi dan rantai pasok dalam negeri, sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor.
"Ini kesempatan mulai berdikari, kita harus supply chain yang sehat tetapi tanpa anti-impor. Kalau gula harus impor terus salah lah! Alat kesehatan harus impor terus salah lah!" ujar Erick.
Erick Thohir Kunjungi Pabrik Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma
Kendati begitu, ia tak menampik bahwa Indonesia tidak akan sepenuhnya bisa lepas dari impor lantaran banyaknya bahan baku yang tidak bisa diproduksi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Memang kadang-kadang ada beberapa bahan baku harus impor. Mohon maaf, seperti garam industri memang kita enggak bisa produksi," ujarnya.
Selain mengurangi ketergantungan impor, kata Erick, situasi pandemi ini juga harus menjadi kesempatan bagi pemerintah membenahi teknologi serta melakukan efisiensi terhadap besarnya biaya logistik selama ini.