Erick Thohir Ungkap 3 Sektor BUMN Ini Aman dari Dampak Virus Corona

26 Mei 2020 19:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kiri) saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kiri) saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut 90 persen perusahaan negara terdampak virus corona. Hanya ada 10 persen BUMN yang bisnisnya tidak rentan diterpa pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
Sepuluh persen BUMN yang cukup kuat tersebut yakni sektor perkebunan, telekomunikasi, dan kesehatan. Ketiga sektor itu sangat dibutuhkan di masa pandemi ini.
"Inilah kenapa kami siapkan roadmap (peta jalan) mulai dari ketahanan pangan, kesehatan, dan energi," kata dia dalam diskusi secara daring, Selasa (26/5).
Peta jalan yang dimaksud Erick Thohir adalah merampingkan 27 klaster bisnis yang ada di BUMN menjadi hanya 12 klaster. Dengan begitu, tak ada lagi bisnis yang tumpang tindih antar BUMN.
Misalnya di klaster kesehatan ada PT Bio Farma (Persero), PT Indofarma Tbk (Persero), dan PT Kimia Farma Tbk (Persero). Ketiga BUMN Farmasi ini diminta fokus garap bisnis berbeda.
Kimia Farma, misalnya, diminta fokus pada bisnis produksi obat-obat kimia. Bio Farma akan fokus pada stemcell, bioplasma, dan lainnya. Dan Indofarma mulai berpihak pada industri obat herbal.
ADVERTISEMENT
"Saya mau mereka lebih fokus lagi pada titik tadi. Seperti herbal karena industri obat-obatan herbal kita belum maksimal. Ini yang akan kita garap ke depan supaya Indonesia yang ketergantungan produk impor itu berkurang," ujarnya.
Klaster lain adalah PT Semen Indonesia Tbk (Persero) yang akan dikelompokkan bersama BUMN-BUMN karya seperti PT Adhi Karya Tbk (Persero), PT Waskita Karya Tbk (Persero), dan PT Wijaya Karya Tbk (Persero).
Dengan perampingan klaster yang difokuskan pada bisnis inti, Erick Thohir berharap rantai pasok (supply chain) kebutuhan dalam negeri tersedia dengan cukup. Ketergantungan impor bisa ditekan.
Sebelumnya, Erick mengungkapkan 90 persen perusahaan negara yang terdampak corona kinerjanya terganggu. Setoran negara berupa dividen pun bakal tergerus pada tahun depan.
Ketua TKN, Erick Thohir dalam acara syukuran dan peringatan Hari Kartini Relawan Jokowi-Amin. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dia meminta sejumlah BUMN mengurangi belanja modal atau capital expenditure agar pengeluaran lebih efisien. Salah satunya capex PT PLN (Persero) yang dipangkas cukup banyak.
ADVERTISEMENT
"Kurangi capex yang tidak perlu. Seperti kemarin PLN kita cut hampir Rp 39 triliun atau hal lain yang kita lakukan di perusahaan BUMN," kata Erick dalam diskusi virtual di salah salah satu tv nasional, Rabu (20/5).
Selain memangkas belanja modal, Erick juga meminta BUMN merestrukturisasi utang jatuh tempo. PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) mengusulkan perpanjangan pelunasan Trust Certificate "Garuda Indonesia Global Sukuk Limited". Sukuk senilai USD 500 juta itu bakal jatuh tempo pada 3 Juni 2020.
BUMN lain yang merestrukturisasi utangnya adalah PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum yang mengeluarkan global bond senilai USD 2,5 miliar atau setara Rp 37,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat). Dana jumbo itu ditarik Inalum untuk melunasi utang jatuh tempo tahun depan.
ADVERTISEMENT
Lalu ada PT Hutama Karya (Persero) juga telah menerbitkan global bond senilai USD 600 juta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai USD 500 juta.