Erick Thohir Ungkap Alasan Sering Bongkar Pasang Direksi dan Komisaris BUMN

18 Juni 2020 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kiri) saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kiri) saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara seputar perombakan direksi dan komisaris perusahaan pelat merah. Setidaknya, ada belasan lebih perseroan yang pengurusnya dibongkar pasang.
ADVERTISEMENT
Erick mengaku tak sembarang mengambil keputusan perombakan pejabat teras perusahaan BUMN. Kebijakan tersebut, kata dia, didasarkan pada proses dengan indikator tertentu. Apa saja?
"Direksi Komisaris harus GCG (good corporate governance). Akhlak. Ngerti digital leadership, ngerti global service customer focus. Ada 10 (indikator)," ujar Erick Thohir dalam diskusi online, Kamis (18/6).
Tak hanya soal kapasitas diri, petinggi perusahaan BUMN yang dipilih juga harus mengetahui pasar. Dalam artian, memahami ekosistem BUMN hingga ada respons yang baik dari pasar juga.
"Mau bangun ekosistem baik harus diterima pasar. Saya tidak takut diancam (karena ini), karena loyalitas jelas ke presiden. Saya pembantu beliau," jelasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir melantik pejabat kementerian BUMN. Foto: Kementerian BUMN
Erick menegaskan para direksi dan komisaris yang nantinya turut menjalankan BUMN harus memiliki visi yang sama. Tak hanya itu, mereka pun mesti siap untuk bekerja dengan KPI (Key Performance Indicator) yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata dia, BUMN paling tidak dalam lima tahun ke depan mesti menjadi lebih baik kualitasnya dan menguntungkan. Sehingga, diperlukan orang-orang yang berkualitas dan siap berinovasi dengan segala dinamika.
"Kalau enggak siap berubah, KPI enggak jelas, ya kita copot. Susah amat," pungkasnya.