ESDM: Nuklir Bakal Gantikan Batu Bara untuk Pembangkit Listrik
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan tidak hanya sumbernya yang melimpah, nuklir juga berpotensi besar menggantikan batu bara karena saat ini dunia mengampanyekan pengurangan energi fosil.
"Sehingga di masa depan ketika tidak lagi gunakan energi berbasis fosil, nuklir adalah salah satu potensi. Selain karena kita memiliki cukup banyak bahan bakunya, energi ini juga akan murah dan dampak ekonominya akan cukup baik," kata dia dalam Webinar Minerba Series bertajuk Mineral for Energy, Jumat (10/9).
Meski begitu, Ridwan tidak menyebut kapan Indonesia bisa membuat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana pernah mengungkapkan pemerintah berencana membangun PLTN setelah 2025.
Rida mengatakan, nuklir akan dibangun untuk memasok energi listrik nasional sekaligus mengurangi emisi karbon berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah program-program pembangunan terbarukan kami setelah tahun 2025. Pemerintah akan melaksanakan beberapa program antara lain penggunaan pembangkit tenaga nuklir," kata Rida, Kamis (29/4).
Rencana pembangunan PLTN ini masuk dalam Grand Strategi Energi Nasional (GSEN) untuk penyempurnaan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Rida mengatakan, pembangunan PLTN ditentukan oleh pemerintah setelah melakukan komunikasi dengan DPR RI.
Adapun proyeksi kapasitas listrik PLTN secara global pada 2050 mencapai 715 gigawatt (GW) untuk skenario terbaiknya, sementara skenario terburuk sekitar 363 GW.