ESDM Tawarkan Pengembangan Pembangkit Energi Laut, Target 2 GW di 2060

24 September 2024 18:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan drone menunjukkan seorang peselancar mengendarai ombak di terumbu lepas pantai Sunset saat gelombang dingin musiman mendorong gelombang besar ke Semenanjung Cape di Cape Town, Afrika Selatan 17 Mei 2024. Foto: REUTERS/Nic Bothma
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan drone menunjukkan seorang peselancar mengendarai ombak di terumbu lepas pantai Sunset saat gelombang dingin musiman mendorong gelombang besar ke Semenanjung Cape di Cape Town, Afrika Selatan 17 Mei 2024. Foto: REUTERS/Nic Bothma
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian ESDM mengungkapkan salah satu potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar dan akan terus dikembangkan di Indonesia yakni pembangkit listrik berbasis energi laut.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, menjelaskan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang sedang digodok, pembangkit energi laut ditargetkan bisa terpasang 2 gigawatt (GW) di tahun 2060.
"Dalam skenario net zero, penggunaan angin bertambah, lalu laut akan ada. Laut sudah mulai di-address 2 GW di tahun 2060," ungkapnya saat kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9).
Eniya menjelaskan, pemerintah akan menawarkan pengembangan baik itu Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) kepada lembaga internasional.
"Memang laut ini sedang kita kerja samakan dengan internasional untuk bisa diambil datanya, baik dari gelombang maupun dari arus laut, maupun dari laut dalam, kita bisa manfaatkan," jelasnya.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyampaikan sambutan pada acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sejauh ini, Kementerian ESDM mencatat pemanfaatan energi terbarukan dari laut masih nihil alias 0 persen. Padahal, potensi pembangkit listrik berbasis energi laut mencapai 63 GW.
ADVERTISEMENT
Adapun total potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai 3,4 terawatt (TW) namun baru termanfaatkan 0,3 persen alias sekitar 13,7 GW.
Untuk merealisasikan rencana pembangunan pembangkit listrik EBT berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga tahun 2030 mencapai USD 15,9 miliar untuk kapasitas 7,66 GW.
"EBT kita saat ini baru dipakai 0,3 persen, di antara 3,4 terawatt potensinya. Di sini pun, laut masih 0 targetnya, pemanfaatannya. Nah, ini kita harapkan itu muncul di tahun berapa nih," katanya.