Euro Jatuh ke Level Terendahnya Sejak 2002, Resesi Ekonomi Kian Nyata

5 Juli 2022 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mata uang Euro Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Mata uang Euro Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mata uang Eropa, euro anjlok terhadap dolar AS. Euro jatuh lebih dari 1 persen hingga mencapai USD 1,03 per dolar AS, Selasa (5/7). Jatuhnya Euro hari ini merupakan level terendahnya sejak 2022, atau dalam 2 dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari reuters, anjloknya euro terhadap dolar AS ini disebabkan oleh lonjakan harga gas Eropa yang menambah kekhawatiran akan resesi yang semaki nyata.
Sementara, tidak ada yang menghentikan penguatan dolar AS lantaran, imbal hasil treasuri Amerika yang saat ini sedang rebound.
Belum lagi, bank sentral eropa juga akan menaikkan suku bunganya untuk mengendalikan inflasi yang mencapai rekor tertinggi akibat perang Rusia-Ukraina.
Kepala riset pasar global MUFG, Derek Halpenny, mengatakan risiko resesi ekonomi Eropa akan semakin nyata, setelah lonjakan harga gas alam sebesar 17 persen di Eropa dan Inggris.
Kekhawatiran tentang bagaimana Bank Sentral Eropa akan bereaksi juga menggerogoti sentimen setelah kepala Bundesbank Jerman Joachim Nagel mengecam rencana ECB untuk mencoba dan melindungi negara-negara berhutang tinggi dari kenaikan tajam dalam suku bunga pinjaman.
ADVERTISEMENT
"Akan terus sangat sulit bagi Eropa untuk reli dengan cara apa pun yang berarti dengan gambaran energi yang memburuk dan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi meningkat secara signifikan," kata Halpenny dari MUFG seperti dikutip, Selasa (5/7).
Pelemahan Euro ini juga turut mempengaruhi pelemahan bursa Eropa sore ini :