Faisal Basri: 46 Juta Orang Menganggur, Lari ke Rokok

25 Januari 2021 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faisal Basri Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Faisal Basri Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom senior Faisal Basri menyebut melonjaknya angka pengangguran berimbas pada naiknya tingkat konsumsi rokok. Menurut hitungannya, itu terjadi lantaran para pekerja punya lebih banyak waktu untuk merokok.
ADVERTISEMENT
Menurut Faisal Basri, jumlah pengangguran, ditambah pekerja yang beralih bekerja paruh waktu, hingga separuh menganggur mencapai 46 juta orang.
"Angka pengangguran kita naik dari 5,1 menjadi 7,1 persen, itu kira-kira 9,77 juta orang. Tapi ada yang unemployment, part time, dan separuh menganggur, itu jumlahnya 46 juta," ujar Faisal dalam webinar Tantangan Regulasi Tembakau, Senin (25/1).
Berkurangnya waktu yang dihabiskan untuk bekerja, kata Faisal, membuat kesempatan untuk merokok kian tinggi. Ia mencontohkan buruh di sektor formal yang berkurang sebanyak 5,62 juta menjadi lebih sering merokok.
"Pendapatan mereka cenderung turun, tapi porsi merokok tetap. Berarti porsi pengeluaran mereka lebih banyak untuk rokok," paparnya.
Hal itu juga sejalan dengan melonjaknya pendapatan negara dari cukai tembakau. Di mana realisasi penerimaan hasil tembakau sepanjang 2020 mencapai 103 persen dari target. Sedangkan penerimaan cukai hasil tembakau, kata Faisal, naik 3,26 persen dibanding tahun 2019.
ADVERTISEMENT
"Sementara penerimaan cukai hasil tembakau menyumbang 10,4 persen bagi pendapatan negara, ini tertinggi sepanjang sejarah," pungkas Faisal.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.