Faisal Basri ke Pemerintah: Lupakan Dulu Ekonomi, Fokus Penanganan Virus

27 Maret 2020 19:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonomi Senior Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri merasa pemerintah dianggap lebih mempertimbangkan perkara ekonomi dibandingkan penanganan virus corona.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurut Faisal, sebenarnya ekonomi Indonesia akan ditentukan dari bagaimana cara pemerintah melawan virus corona.
“Ekonomi nasibnya sangat ditentukan penanganan virus. Jadi lupakan dulu ekonomi, fokus penanganan virus,” kata Faisal saat siaran langsung di instagram INDEF, Jumat (27/3).
Untuk itu, Faisal menyarankan agar pemerintah fokus menyelesaikan permasalahan tersebut agar ekonomi membaik. Ia meminta agar masyarakat tidak terserang virus corona diutamakan. Sehingga mereka percaya dengan pemerintah.
Ia juga mengharapkan data yang dimiliki pemerintah terkait virus corona akurat.
Faisal Basri Foto: Ema Fitriyani/kumparan
“Dan tolong dalam pengambilan keputusan disertakan orang-orang yang ahli, yang bukan rapat sidang kabinet isinya para menteri. Jadi pemerintah undang ahli-ahli, saatnya ahlinya sertakan dalam setiap pengambilan keputusan,” ujar Faisal.
Pemerintah pusat juga diminta agar berkoordinasi maksimal dengan pemerintah daerah. Sehingga penanganannya bisa lebih cepat. Apalagi, kata Faisal, virus corona sudah menyebar ke berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
“Pusat tugasnya memberikan logistik kepada daerah-daerah yang kurang kemudian memonitor dengan satu metode yang sama jangan setiap daerah sendiri-sendiri,” ungkap Faisal.
Menurut Faisal, jika penyebaran virus semakin luas maka pemerintah akan keteteran. Sebab tenaga medis di Indonesia jumlahnya masih kurang.
“Dokter kita terbatas hanya 0,4 per seribu penduduk. Kalau wabahnya semakin tak terkendali, dokter kita akan keteteran dan jadi rentan menjadi korban juga dari virus,” tutur Faisal.
“Oleh karena itu relawan kalau bisa mobilisasi seluruhnya, training secepat mungkin bagaimana menghadapi kondisi darurat seperti ini,” tambahnya.