news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Faisal Basri Kritik Penunjukan Erick Thohir Jadi Ketua Tim COVID-19

28 Juli 2020 13:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pembentukan Komite Penanganan COVID-19 mendapat sorotan dari Ekonom Senior INDEF Faisal Basri. Faisal menganggap langkah itu tidak menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani virus corona.
ADVERTISEMENT
Apalagi, komite ini diketuai dan diisi oleh jajaran Menteri Koordinator di Kabinet Indonesia Maju dilengkapi beberapa menteri lainnya. Faisal merasa komite itu tak lebih seperti sidang kabinet terbatas.
“Kemudian ketua pelaksananya Menteri BUMN yang hampir semua BUMN bermasalah. Selesaikan saja dulu agar BUMN nya bisa keluar dari masalah. Artinya ketua pelaksana ini sumber dari masalah,” kata Faisal saat webinar yang digelar INDEF, Selasa (28/7).
Ekonom Senior, Faisal Basri. Foto: Abdul Latif/kumparan
Menurut dia, harusnya Erick Thohir harusnya difokuskan saja menyelesaikan tumpukan persoalan di BUMN. Sebab, ada banyak BUMN yang sedang didera masalah keuangan.
“Selesaikan lah PLN, bayar itu tagihan PLN ke pemerintah, selesaikan Pertamina, Garuda ini gajah semua. Itu saja enggak bisa dia urus, kok mau urus Indonesia, yang benar aja,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Faisal merasa di komite tersebut unsur kesehatan yang hanya diisi Menteri Kesehatan Terawan tidak tepat. Sebab, kata Faisal, selama ini tidak ada strategi seperti tes masif yang dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona.
Faisal juga mempertanyakan keputusan dibentuknya komite tersebut membuat Doni Monardo yang semula harus bertanggung jawab langsung ke Presiden Jokowi, kini cukup ke Erick Thohir. Ia tidak tahu apa yang dicari atau tujuan komite semacam itu dibentuk.
“Kemudian satgas pemulihan (ekonomi) itu Wamen BUMN, urusin saja BUMN-nya. Jangan mimpi bisa urus yang lain kalau urusannya sendiri enggak diurus-urus. Urusnya siapa komisaris siapa direksi ya repot. Dilayani debat dengan Adian Napitupulu lebih repot lagi,” ungkap Faisal.
“Jadi apa yang bisa diharapkan dari struktur ini? Tak ada upaya serius untuk mengendalikan virus tapi upaya bagaimana menjadikan BUMN ujung tombak pemulihan ekonomi,” tutupnya.
ADVERTISEMENT