Faisal Basri: Pemerintah Seperti Tak Peduli Corona, Hanya Fokus Soal Ekonomi

31 Agustus 2020 11:57 WIB
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ekonom Senior, Faisal Basri saat ditemui di Tjikini Lima, Selasa (15/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom senior Faisal Basri menyayangkan terus meningkatnya jumlah kasus positif corona di Indonesia. Dia merasa pemerintah seperti tidak peduli dengan kasus COVID-19 dan hanya mementingkan perekonomian.
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus positif virus corona di Indonesia memang terus meningkat. Per Minggu (30/8), ada penambahan kasus 2.858 atau total kasus positif COVID-19 mencapai 172.053.
"Saya takut respons pemerintahnya itu makin tidak peduli dengan COVID, tapi pemulihan ekonomi," kata Faisal saat rapat bersama Komisi VI DPR yang juga ditayangkan secara virtual, Senin (31/8).
Faisal mengatakan hal tersebut berdasarkan langkah yang dilakukan pemerintah. Ia menyoroti orang-orang yang ada di tim penanganan COVID-19 tidak banyak yang berasal dari kesehatan.
"Kita lihat unsur kesehatannya cuman satu, Menkes. Selebihnya ekonomi dan politik ketahanan. Bahkan sekarang wakil ketua pelaksana KSAD dan Wakapolri, tambah enggak ngerti saya. Kalau dulu gugus tugas di bawah presiden sekarang di bawah Menteri BUMN," ujar Faisal.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
Selain itu, Faisal menilai tidak ada langkah atau strategi yang diambil pemerintah dalam penanganan Covid-19. Menurut dia, pemerintah hanya menunggu vaksin selesai dan berharap ekonomi terus naik.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebelum vaksin datang kita enggak tahu lagi apa yang dilakukan pemerintah. Tidak ada strategi testing dan sebagainya. Nah yang terjadi saat ini kasus pertumbuhan (corona), ekonomi turun terus. Pemerintah maunya kasus naik (turun), pertumbuhan ekonomi naik, ya enggak bisa," ujarnya.
"Jadi kita harus kembalikan dulu yang merah itu (kasus positif corona), sehingga dia turun otomatis, tanpa disuruh pun ekonomi akan naik," tambahnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.