Faisal Basri Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Minus 1,5 Persen

18 Mei 2020 16:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat ekonomi, Faisal Basri. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat ekonomi, Faisal Basri. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior INDEF Faisal Basri memperkirakan ekonomi Indonesia bakal terkontraksi tahun ini. Menurutnya ekonomi 2020 diprediksi minus 1,5 persen. Kondisi ini berbanding lurus dengan ekonomi dunia yang juga diprediksi tumbuh negatif 3 persen akibat dampak pandemi virus corona (COVID-19).
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini minus 1,5 persen, ini versi saya ya. Tapi ini baseline dan bisa lebih buruk,” ungkap Faisal dalam INDEF ISPE Lecture virtual, Senin (18/5).
Menurut Faisal, prediksi tersebut muncul karena ia melihat tren pertumbuhan ekonomi Indonesia memang sudah menurun sejak 2018. Bahkan pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi amblas ke 2,97 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Meski demikian, Faisal mengaku cukup kaget karena pada tiga bulan pertama tahun ini pertumbuhan setiap sektor usaha masih belum ada yang terkontraksi, sehingga secara keseluruhan pun masih positif. Bahkan, tiga sektor terpantau tumbuh positif, antara lain sektor Informasi dan komunikasi tumbuh 0,4 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh 1,7 persen, dan jasa keuangan dan asuransi tumbuh 4,1 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal naik kembali pada 2021. Prediksinya ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,9 persen pada 2021. Kemudian, pada 2023 hingga 2024 pertumbuhan ekonomi diperkirakan bakal sebesar 5,2 persen.
“Jadi average pertumbuhan 5 tahun kita cuma 3,8 persen. Lagi-lagi melenceng dari target. Realisasi yang akan melenceng dari target,” ujarnya.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2020 hanya mencapai 2,97 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Angka tersebut merupakan yang terendah dalam 20 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 1999 atau setahun setelah krisis ekonomi 1998, hanya 0,79 persen. Lalu naik ke posisi 4,92 persen setahun berikutnya.
Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 ini juga melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019, terkontraksi sebesar 2,41 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 ini juga anjlok cukup tajam dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang masih tercatat 5,07 persen.