Faisal Basri Sebut Trump Lebih Untungkan RI daripada Biden, Kok Bisa?

4 November 2020 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden. Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior Indef, Faisal Basri, menilai kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, lebih menguntungkan perekonomian Indonesia dibandingkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kebijakan Trump lebih praktis bagi dunia usaha dibandingkan Biden. Sebagai contoh, Partai Demokrat memiliki persyaratan yang cukup ketat bagi dunia usaha atau negara lain untuk mendapatkan insentif.
"Kalau Donald Trump menang itu lebih menguntungkan untuk Indonesia, dari pengalaman," ujar Faisal dalam webinar DPP PAN, Rabu (4/11).
"Partai Demokrat kalau mau ngasih banyak banget syaratnya, human rights harus dimasukkan, yang gitu-gitu. Kalau Partai Republik ini kerjaannya apa? Stimulus, cetak uang, sehingga dolar AS turun, merosot, maka rupiahnya menguat tanpa kita usaha," lanjutnya.
Dari sisi kebijakan fiskal, Partai Demokrat juga dinilai lebih hati-hati dalam belanja demi menurunkan defisit anggaran. Ini dinilai bagus untuk ekonomi AS, namun tidak untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Partai Demokrat itu cenderung akan menahan defisit, menurunkan defisit, akan menaikkan pajak untuk orang kaya. Nah itu bagus untuk ekonomi AS, artinya strengthening USD karena defisitnya turun. Nah akibatnya apa? Rupiahnya melemah," kata Faisal.
Sementara untuk Partai Republik, yang terpenting adalah bisnis terus jalan.
Pengamat ekonomi, Faisal Basri. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
"Nah kalau Partai Republik yang penting bisnis. Perusahaan minyaknya diminta dikasih fasilitas, Freeport jangan diganggu dan GSP dikasih," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Moody’s Analytics ‘Konsekuensi Makroekonomi Trump vs Joe Biden,’ pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan lebih tinggi jika Biden menjadi Presiden AS dibandingkan dengan Trump.
Jika Biden menjadi orang nomor satu di AS, pertumbuhan ekonomi selama 2021-2024 rata-rata akan tumbuh 4,2 persen. Dalam skenario yang dibuat Moody’s tersebut, perekonomian bisa menghasilkan 157,7 juta lapangan pekerjaan di 2024.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi AS secara tahunan rata-rata tumbuh 3,1 persen dari 2021-2024 jika Trump kembali menjadi Presiden AS. Adapun di tahun ini, ekonomi As diperkirakan mengalami kontraksi alias minus 4,9 persen.