Fakta-fakta BEI Hentikan Perdagangan Saham Garuda Indonesia

19 Juni 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskapai Garuda Indonesia. Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Maskapai Garuda Indonesia. Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada Jumat (18/6). Hal ini dilakukan lantaran maskapai pelat merah itu menunda pembayaran kupon sukuk global.
ADVERTISEMENT
Berikut rangkuman informasi mengenai penghentian perdagangan saham tersebut:

Garuda Indonesia Tunda Bayar Kupon USD 500 Juta

Berdasarkan surat Garuda Indonesia tanggal 17 Juni 2021, Garuda menunda pembayaran jumlah pembagian berkala (Kupon Sukuk) senilai USD 500 juta atas Trus Certificate Garuda Indonesia Global Sukuk Limited. Padahal jatuh tempo pembayaran kuponnya pada 3 Juni 2021.
"Perseroan telah menunda pembayaran jumlah pembagian berkala sukuk yang telah jatuh tempo pada 3 Juni 2021 dan telah diperpanjang pembayarannya dengan menggunakan hak grace period selama 14 hari, sehingga jatuh tempo pada 17 Juni 2021. Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan," demikian bunyi dalam surat pengumuman penghentian sementara perdagangan efek GIAA yang diteken Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham Garuda Indonesia di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek tanggal 18 Juni 2021 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Langkah Berat Garuda
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan penundaan pembayaran kupon global sukuk tersebut akibat kondisi perusahaan yang terdampak signifikan oleh pandemi COVID-19.
Keputusan Garuda Indonesia untuk melakukan penundaan pembayaran kupon global sukuk ini merupakan langkah berat yang tidak terhindarkan dan harus ditempuh Perseroan di tengah fokus perbaikan kinerja usaha serta tantangan industri penerbangan imbas pandemi yang saat ini masih terus berlangsung," katanya melalui keterangan resmi yang diterima kumparan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra bediri di depan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 373-800 NG dengan desain masker baru sebagai bagian dari kampanye penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19. Foto: ADEK BERRY/AFP
Garuda Upayakan Langkah Pemulihan
Perseroan juga telah menunjuk Guggenheim Securities, LLC sebagai financial advisor yang akan mendukung langkah pemulihan kinerja usaha Perseroan, khususnya melalui berbagai evaluasi strategi yang akan ditempuh dalam penyehatan kinerja fundamental Perseroan bersama-sama dengan mitra strategis lainnya seperti PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP dan Assegaf Hamzah & Partners.
ADVERTISEMENT
Penunjukan financial advisor ini juga merupakan wujud keseriusan kami dalam memastikan langkah berkesinambungan Garuda Indonesia dalam pemulihan kinerja Perseroan berjalan optimal khususnya didukung oleh mitra strategis yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang mumpuni dalam mendukung upaya Perseroan melewati masa sulit ini," ujarnya.
“Di tengah ketidakpastian iklim bisnis industri penerbangan, kami percaya kapabilitas Perseroan dalam meningkatkan resiliensi bisnis yang didukung oleh kolaborasi bersama mitra strategis menjadi aspek esensial dalam menunjang komitmen Garuda Indonesia untuk terus berkiprah sebagai national flag carrier Indonesia, dengan menjadi entitas bisnis yang berdaya saing, adaptif dan sehat serta mampu menjawab tantangan bisnis yang ada ke depannya,” tutup Irfan.