Fakta-fakta Bio Farma yang Sudah Produksi Alat Test Virus Corona

13 Mei 2020 9:03 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di pabrik bio farma. Foto: Dok: East Ventures
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di pabrik bio farma. Foto: Dok: East Ventures
ADVERTISEMENT
Pemerintah mendorong perusahaan BUMN memproduksi alat tes virus corona. Saat ini, salah satu perusahaan BUMN yang telah siap memproduksi alat tes virus corona yaitu PT Bio Farma (persero).
ADVERTISEMENT
Bio Farma merupakan holding BUMN sektor farmasi. Perusahaan pelat merah ini menyatakan akan memproduksi alat tes secara massal dalam waktu dekat.
Berikut kumparan merangkum fakta-fakta Bio Farma yang Sudah Produksi Alat Tes COVID-19, Rabu (13/5):
Direncanakan Launching 18 Mei 2020
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengungkapkan alat tes berupa rapid test berbasis real time polymerase chain reaction atau PCR itu akan diluncurkan pada 18 Mei 2020.
"Tanggal 18 Mei (2020) rencana launching dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), sudah ada 100 ribu test kits," ujar Honesti kepada kumparan.
Ia menambahkan, alat tes corona Bio Farma berbasis RT-PCR, ini diproduksi bekerja sama dengan RSPAD Gatot Subroto, startupNusantic, BPPT, dan lembaga Eijkman.
ADVERTISEMENT
Perusahaan mengklaim alat ini memiliki sensitivitas dan validitas yang tinggi, dengan menggunakan strain virus corona dari rumah sakit di Indonesia.
Targetkan Produksi 50 Ribu Unit per Pekan
Adapun kapasitas produksi Bio Farma yaitu sebanyak 50 ribu unit per minggu.
Upaya memproduksi alat tes corona Bio Farma ini tak terlepas dari keberadaan Task Force dan Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19 (TFRIC19) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Test kit ini diklaim sebagai buatan dalam negeri.
Organisasi kesehatan dunia atau WHO memang merekomendasikan untuk menggunakan kit RT-PCR dalam menguji virus COVID-19.
Kit RT-PCR lokal ini pun sudah terdaftar dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alkes, Alkes Diagnostic In Vitro dan PKRT.
RT-PCR Covid-19 yang diproduksi Bio Farma. Foto: Dok. Istimewa
Diklaim Kurangi Ketergantungan Impor
ADVERTISEMENT
Dengan diproduksinya kit RT-PCR, kebutuhan dalam negeri tak akan terlalu tergantung pada alat tes impor. Sebagai perusahaan BUMN, Bio Farma memang diminta pemerintah memproduksi alat ini.
Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan diproduksinya kit RT-PCR oleh perusahaan negara akan menekan impor. Kementerian akan mendorong BUMN lain berinovasi membuat alat kesehatan lain yang mendukung penanganan virus corona.
"Selama ini kan kita impor dan ini (Bio Farma) sudah bisa kita produksi 50 ribu setiap minggunya atau 200 ribu sebulan. Ini sudah mulai dikerjakan," kata Arya dalam keterangannya, Selasa (12/5).
Arya berharap dengan sudah munculnya alat-alat kesehatan lokal, bisa memacu industri farmasi mandiri dalam memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
Beleid produksi alat itu tertuang Surat Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nomor 72 Tahun 2020. Selain memproduksi, Bio Farma juga mendistribusikan alat ini ke rumah sakit rujukan seluruh Indonesia.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.