Fakta-fakta Indeks Manufaktur RI Kalahkan China dan Vietnam di Juli 2022

2 Agustus 2022 6:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) perusahaan manufaktur komponen otomotif. Foto: DRMA
zoom-in-whitePerbesar
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) perusahaan manufaktur komponen otomotif. Foto: DRMA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Data terkini S&P Global menunjukkan kondisi operasional seluruh sektor manufaktur di Asia mulai berguguran selama Juli 2022. Hal ini terlihat dari indeks PMI (Purchasing Managers’ Index (PMI) yang lebih rendah dibanding Juni 2022.
ADVERTISEMENT
Tercatat, PMI China turun dari 51,7 di bulan Juni 2022 menjadi 50,4 pada Juli 2022. Begitu juga dengan negara-negara di ASEAN seperti Vietnam turun dari 54,0 menjadi 51,2 di Juli 2022, dan Filipina juga turun dari 53,8 menjadi 50,8 di bulan lalu.
Sementara itu, negara Asia lainnya seperti Korea Selatan turun dari 51,3 menjadi 49,8 di Juli 2022, sedangkan Taiwan dari 49,8 turun menjadi 44,6 di Juli 2022.
Lalu bagaimana posisi Indonesia? S&P Global mencatat, di negara-negara ASEAN, hanya Indonesia dan Malaysia yang mengalami kenaikan PMI dari bulan sebelumnya. PMI Indonesia di Juli 2022 mencapai 51,3 atau naik 50,2 di bulan sebelumnya.
Kemudian PMI manufaktur Malaysia naik dari 50,4 di bulan Juni 2022 menjadi 50,6 di Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor PMI Indonesia Naik di Juli 2022
Ekonom Senior S&P Market Intelligence Global, Siân Jones, menyebutkan bahwa sektor manufaktur Indonesia kembali meraih momentum pertumbuhan pada bulan Juli, dengan output dan pesanan baru naik pada laju lebih cepat.
Kenaikan bisnis baru mendorong perusahaan untuk menambah jumlah tenaga kerja mereka dengan peningkatan lapangan kerja yang naik tajam. Tekanan harga yang berkurang pada bulan Juli juga menghilangkan beberapa kekhawatiran perusahaan. Namun demikian, risiko kenaikan harga masih tetap ada, karena biaya BBM dan bahan baku terus mendorong inflasi.
Peningkatan PMI manufaktur Indonesia didukung oleh naiknya permintaan domestik yang mempengaruhi peningkatan tenaga kerja dengan laju paling tajam dalam periode pengumpulan data PMI selama lebih dari sebelas tahun. Kondisi ini didukung dengan tekanan inflasi yang dilaporkan berkurang pada awal triwulan ketiga serta kenaikan biaya input dan biaya output yang lebih rendah selama lebih dari setahun.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya PMI manufaktur pada Juli lalu memperkuat tingkat optimisme perusahaan manufaktur terkait perkiraan output 12 bulan mendatang. Menurut rilis S&P Global, harapan yang lebih besar tersebut didukung oleh harapan kestabilan harga dan kenaikan pesanan baru.