Fakta-fakta Menarik Zulkifli Zaini Ditunjuk Jadi Dirut PLN

24 Desember 2019 10:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini (tengah) memberikan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12).  Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini (tengah) memberikan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PLN (Persero) kemarin mengangkat 3 direktur baru dan 2 komisaris baru. Zulkifli Zaini terpilih menjadi direktur utama PLN yang baru. Dari pejabat baru yang diangkat, tak ada nama Rudiantara di jajaran direksi. Padahal, sebelumnya dia calon terkuat.
ADVERTISEMENT
Memiliki direktur utama definitif setelah hampir setahun kosong, PLN pun punya pekerjaan besar menanti untuk diselesaikan.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta menarik pengangkatan Direksi dan Komisaris PLN yang baru:
Amien Sunaryadi, Komisaris Utama PLN. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
1. Angkat 2 Direktur Baru dan 1 Wadirut
Dalam rapat kemarin, Kementerian BUMN sebagai pemilik saham tertinggi memutuskan mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Dirut PLN definitif. Tak hanya dia, dua pejabat lain di kursi direksi adalah mengangkat Wakil Dirut Darmawan Prasodjo dan Direktur Keuangan Sinthya Roesli.
Sinthya menggantikan Sarwono Sudarto yang dicopot dari jabatannya. Selain itu, RUPSLB juga merampingkan kursi direksi regional yang tadinya ada enam kursi menjadi hanya empat kursi direksi regional.
Sementara di jajaran komisaris mengangkat Amien Sunaryadi sebagai Komisaris Utama dan Suahasil Nazara sebagai Komisaris PLN.
Jajaran direksi dan Komisaris PLN. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
2. Zulkifli Zaini Tikung Rudiantara di Menit Akhir
ADVERTISEMENT
Nama Zulkifli Zaini muncul sebagai Dirut PLN pada detik-detik menjelang pengesahan susunan Direksi dan Komisaris PLN sore kemarin yang rencananya dilakukan pada pukul 16.00 WIB di Kementerian BUMN. Zulkifli menyalip Rudiantara, sang calon kandidat kuat Dirut PLN.
Rudiantara memang santer menduduki kursi nomor wahid di PLN sejak beberapa waktu lalu. Bahkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sudah menyebut Rudiantara bakal menjadi Dirut PLN dan berharap segera dilantik.
"Mudah-mudahan segera dilantik," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, bulan lalu.
Selain Pramono, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga mendukung Rudiantara pimpin PLN. Dia menilai, penunjukan Rudiantara sudah tepat sebab memiliki kemampuan untuk menempati posisi pucuk pimpinan PLN.
ADVERTISEMENT
Hingga pagi kemarin, Erick yang ditemui dalam peresmian Biodiesel 30 persen (B30) di SPBU MT Haryono, Jakarta, bersama Presiden Joko Widodo, juga masih menyebut Rudiantara masuk dalam calon kandidat karena kinerjanya yang bagus selama ini di pemerintahan. Sayangnya, Zulkifli Zaini menyalip Rudiantara pada detik-detik terakhir.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini memberikan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
3. Kenapa Zulkifli Zaini yang Jadi Dirut PLN, Bukan Rudiantara?
Terpilihnya Zulkifli Zaini cukup mengagetkan, sebab Rudiantara sebelumnya disebut-sebut sebagai calon terkuat orang nomor satu di BUMN tersebut. Nama Rudiantara masuk dalam tiga calon Dirut PLN bersama Sripeni Inten Cahyani dan Sinthya Roesli. Sementara nama Zulkifli Zaini baru muncul belakangan.
Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga buka suara mengenai hal ini. Kata dia, karena Zulkifli Zaini dianggap lebih cocok dengan kebutuhan PLN saat ini.
ADVERTISEMENT
“Untuk saat ini yang terbaik yang dibutuhkan PLN, Pak Zulkifli,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.
Katanya, saat ini PLN membutuhkan sosok yang mampu memperbaiki keuangan perusahaan. Salah satu caranya dengan melakukan efisiensi. Latar belakang Zulkifli Zaini adalah seorang bankir. Dia merupakan mantan Direktur Utama Bank Mandiri yang saat ini menjabat sebagai Dewan Pengawas Indonesian Bankir Association (IBI).
“Pak Zulkifli ini ahli di manajemen keuangan. Kebutuhan PLN saat ini kita lihat ingin ekspansi dan perkuat distribusi, artinya cash flow harus kuat dan menurunkan biaya listrik. Jadi mau enggak mau ahli keuangan yang ngaruh (yang dipilih),” kata Arya.
Arya pun membantah tak dipilihnya Rudiantara karena alasan politis. Menurutnya, pemilihan dirut PLN semata-mata melihat kebutuhan perseroan tersebut. Dia juga meyakini selama ini pihaknya tak memberikan harapan palsu pada siapa pun, termasuk Rudiantara.
Jajaran direksi dan Komisaris PLN. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
4. Janji Atasi Pemadaman Listrik hingga Keuangan PLN
ADVERTISEMENT
Usai menerima Surat Keputusan Menteri BUMN, Zulkifli Zaini mengatakan, ada beberapa tugas berat yang harus diselesaikan direksi baru. Ini dilakukan untuk memastikan PLN menjadi perusahaan listrik nasional yang mampu melaksanakan mandatnya secara berkelanjutan dengan baik.
"Pertama, kita harus mampu mengatasi pemadaman listrik atau security of supply. Kedua, sudah barang tentu tarif kita harus terjangkau dan berkeadilan," kata Zulkifli Zaini di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12).
Ketiga, tidak ada perusahaan yang mampu melaksanakan mandatnya kecuali keuangan baik. Jadi, kata Zulkifli, direksi dan komisaris akan mengupayakan agar keuangan dan cash flow PLN sehat.
"Keempat adalah operasional di PLN harus efisien artinya didukung organisasi yang efisien, solid, sumber daya PLN kita harapkan untuk kompeten saling bekerja sama atau sinergi dan memiliki orientasi untuk melayani dan bagaimana memanfaatkan energi baru dan terbarukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kelima, kemitraan dengan pihak lain harus sehat, fair, dan ekosistem yang kondusif. PLN juga harus memberikan pelayanan dan bisa berkomunikasi dengan seluruh stakeholder dengan baik.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini (tengah) memberikan pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
5. Zulkifli Zaini Ditunggu Program 35 GW hingga Mafia Listrik di PLN
Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi Zulkifli Zaini di PLN. Mulai dari penyelesaian program pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW) dan mencegah terulangnya mati listrik massal (blackout) seperti pada Agustus 2019 lalu, 100 persen rasio elektrifikasi.
Selain, PLN juga perlu menjaga tarif listrik agar tetap terjangkau, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk pembangkit hingga memberantas mafia proyek listrik.
Menurut Fahmy, tantangan terbesar yang harus dihadapi seorang Dirut PLN adalah mafia proyek kelistrikan.
ADVERTISEMENT
"Banyak Dirut PLN yang tergoda hingga akhirnya tersandung kasus hukum karena terlibat dalam permainan mafia," ujarnya saat dihubungi kumparan.