Fakta-fakta Pembobolan Tabungan Nasabah Jenius Rp 220 Juta

26 Juli 2021 6:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembobolan tabungan nasabah Jenius BTPN terjadi lagi. Setelah Theresia Avila mengungkapkan kehilangan tabungan Rp 110 juta di Jenius BTPN, kini muncul lagi nasabah lain yang mengaku mengalami penipuan serupa.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, penipuan yang dialami Candra Wirawan membuat tabungannya sebesar Rp 220 juta terkuras habis. Berikut ini selengkapnya fakta mengenai pembobolan tersebut:

Nasabah Jenius Alami Penipuan, Tabungannya Rp 220 Juta Dikuras Habis

Modusnya mengatasnamakan call center Jenius. Waktu kejadiannya pun nyaris bersamaan dengan yang dialami Theresia Avila. Kali ini nasabah yang menjadi korban atas nama Candra Wirawan.
Kepada kumparan, Candra mengaku jumlah tabungannya yang dikuras mencapai Rp 220 juta. Kejadian tersebut dia alami pada tanggal 10 Juli 2021. Hingga saat ini, Chandra mengaku belum ada tindak lanjut dari manajemen BTPN terkait masalah tersebut
Kronologi Nasabah Jenius yang Tabungannya Rp 220 Juta Raib karena Ditipu
Melalui akun Facebook-nya Candra membeberkan kronologi penipuan tersebut. Berikut kumparan menyalin kronologi yang ditulis Candra di akun Facebook-nya:
ADVERTISEMENT
Sabtu sore, 10 Juli 2021
Pukul 16:35 saya sebagai nasabah Jenius BTPN, menerima telepon melalui Whatsapp nomer +1 (225) 240 - 1221mengaku sebagai call center Jenius BTPN mengatakan ada penyesuaian tarif Feesible (ini memang fitur baru 2021) karena ada fitur baru lainnya lagi untuk melakukan transfer valas ke luar negeri. Pelaku yang mengetahui nama lengkap dan nomer telepon saya entah dari mana, mengarahkan saya mengisi formulir pada situs palsu jeniusbtpn dot com.
Sampai tahap ini rekening saya sudah tidak bisa saya akses.
Pukul 16:49 saya mengecek email dari Jenius BTPN, telah terjadi transfer puluhan juta rupiah tanpa sepengetahuan saya ke rekening bank xxx (pada tahap ini tidak ada info bank mana) milik NUR BAITHIRIFKA KURNIAWATI, dan ratusan juta rupiah ke rekening sesama Jenius BTPN milik SRI RESTUTI WULANDARI.
ADVERTISEMENT
Pukul 17:04 – 19:02 saya mencoba menghubungi 1500365 Jenius Call Center sebanyak 17 kali untuk meminta blokir akun saya DAN akun penerima transfer/tersangka, dilanjutkan dengan korespondensi online lain (email, twitter, IG dan FB). Saya menghadapi kendala tenyata data alamat domisili yang saya update di aplikasi, tidak otomatis ter-update ke pusat data Jenius meskipun saya sudah rutin melakukan update (kelalaian sistem digital Jenius).
Pukul 18:33 dilakukan eksekusi/blokir rekening milik saya (korban).
Pukul 18:36 dilakukan eksekusi/blokir rekening Jenius milik Sri Restuti Wulandari.
Pukul 18: 37 – 19:02 saya diinfokan oleh Call Center serta konfirmasi keesokan harinya 11 Juli 2021 bahwa rekening saya dan penerima transfer telah diblokir.
Minggu, 11-14 Juli 2021
Korespondensi by email berulang kali dengan jawaban template yang sama bahwa pelaporan saya No. CAS-21-CW8344 telah selesai dan rekening sudah diblokir. Saya tidak mendapatkan detail penjelasan apapun selain itu dan jawaban template.
ADVERTISEMENT
Senin, 12 Juli 2021
Saya mencetak rekening koran di BTPN KCP Purnabakti dan melakukan laporan Polisi di Polres Jakut. Oleh Customer Service saya diinformasikan bahwa rekening milik Nur Baithirifka Kurniawati di **BANK MANDIRI** juga telah diblokir, namun 2 rekening penerima PECAHAN transfer selanjutnya tidak bisa diinfokan.
Kamis, 15 Juli 2021
Saya ke Menara BTPN dan dilayani di booth Jenius serta ditolak permohonan eskalasi ke atasan. Kemudian saya melakukan Laporan Polisi ke dua kalinya di Polda Metro Jaya dengan harapan bisa mempercepat proses penanganan.
Senin, 19 Juli 2021
H+9 saya cek langsung ke **Bank Mandiri** KCP ITC Cempaka Mas dan ***Bank Syariah Mandiri*** (sekarang BSI) KCP Letjen Suprapto, ternyata tidak benar bahwa ada rekening atas nama Nur Baithirifka Kurniawati di kedua bank tersebut. Kemudian saya dibantu di ***BANK SYARIAH INDONESIA*** melakukan pengecekan, serta mengecek ulang di ****BANK BNI**** KCP Kesehatan, ternyata benar ada rekening bank BNI atas nama Nur Baithirifka Kurniawati namun saya semakin terkejut karena rekening atas nama tersebut disebutkan masih aktif, tidak atau belum diblokir, bertolak belakang dengan keterangan dari pihak Jenius BTPN sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Selasa, 20 Juli 2021
H+10 saya menanyakan perihal pemblokiran rekening BNI milik Nur Baithirifka Kurniawati melalui kanal Twitter @jeniushelp namun tidak mendapat jawaban yang saya perlukan, hanya diminta menelepon call center dengan jawaban template; Bahkan saya dm di kanal Instagram @jeniusconnect tidak dijawab sama sekali.
Ilustrasi Bank Jenius. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pertanyakan Kenapa Data Telepon Bisa Bocor
Sejak kejadian pada 10 Juli 2021 tersebut, kata Candra, dia belum mendapatkan titik terang permasalah tersebut hingga terakhir per 23 Juli 2021.
Dia menolak bila Jenius sama sekali tidak bersalah atas terjadinya kejadian-kejadian penipuan serupa. Dia menilai layanan perbankan digital terkesan berusaha melepas hak, kewajiban, tanggung jawab bank menjaga keamanan dana nasabah.
"Pihak Jenius BTPN harusnya bertanggung jawab atas nomor telepon nasabah yang bocor ke publik dan jatuh ke tangan penjahat. Serta mengantisipasi praktik jual-beli rekening yang menjadikan nasabah Jenius BTPN lebih sering terdengar sebagai sasaran berbagai tindak kejahatan keuangan.," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga menegaskan Jenius semestinya punya andil dalam menangkal keberadaan berbagai situs yang menjual nama perusahaan. Termasuk membuat fitur atau tombol keamanan darurat, yang memungkinkan pemblokiran bisa dilakukan secara mandiri.
Jawaban Jenius BTPN soal Nasabah yang Tabungannya Raib Rp 220 Juta
Manajemen Jenius BTPN angkat suara soal nasabah yang uang tabungannya senilai Rp 220 juta raib. Kejadian tersebut berawal dari nasabah tersebut menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari call center Jenius.
Daya and Corporate Communications Head BTPN, Andri Darusman, membenarkan soal adanya kasus tersebut. Dia mengatakan masalah itu sudah dimonitor manajemen.
Andri mengatakan, setelah nasabah melapor ke Jenius Help, akun Jenius penerima dana penipuan tersebut sudah langsung diblokir. Menurut Andri, berdasarkan laporan nasabah disebutkan penipu telah memperdaya nasabah sehingga informasi yang bersifat rahasia dan pribadi diterima oleh penipu dan disalahgunakan untuk mengambil alih rekening Jenius nasabah.
ADVERTISEMENT
Jenius BTPN Lakukan Investigasi
Candra menyinggung mengenai kebocoran data teleponnya dalam saat kasus raibnya uang Rp 220 juta di Jenius. Daya and Corporate Communications Head BTPN, Andri Darusman, mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi.
Andri pun mengingatkan lagi agar nasabah tidak memberikan data rahasia seperti PIN, password, email, OTP hingga data di aplikasi dan kartu. Bahkan termasuk jika diminta pihak Jenius sekalipun.
"Hal ini (dugaan kebocoran data) masih menjadi investigasi tim kami. Tapi sekali lagi kami mengingatkan kepada nasabah untuk tidak membagikan informasi rahasia, dalam bentuk apa pun termasuk link, termasuk pihak Jenius," ujar Andri kepada kumparan, Minggu (25/7).