Fakta soal 1,8 Juta Pelanggan PLN Tak Bisa Bayar Listrik karena ID Terblokir

7 Juni 2020 9:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN mengganti meteran listrik di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelanggan PLN mengeluhkan adanya pemblokiran ID saat akan membayar listrik melalui aplikasi mobile banking. Keluhan tersebut banyak disampaikan masyarakat melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkum fakta soal 1,8 juta pelanggan PLN tak bisa bayar listrik karena ID terblokir:
1. PLN Klaim Tidak Ada Pemblokiran yang Dilakukan Petugas
Direktur Niaga dan Management PLN Bob Saril menyebut tidak ada pemblokiran ID pelanggan PLN yang dilakukan petugas. Hal ini terjadi karena ada verifikasi untuk pengecekan tagihan. Bob mengaku sudah mengkonfirmasinya ke perbankan. Hasilnya ada 1,8 juta pelanggan yang prosesnya terlambat.
“Kita bertahap, sebenarnya yang lainnya kalau lainnya sudah, 1,8 juta ini yang jam 11.25 WIB tadi semua sudah bisa, sekarang semua sudah bisa. Tetapi yang paling lambat adalah 1,8 juta pelanggan karena kita perlu memverifikasi ulang betul enggak ini kenaikan, katanya tinggi sekali, cek ulang, baca lagi,” ujar Bob.
ADVERTISEMENT
Bob menjelaskan bahwa proses itu memang perlu waktu, apalagi pelanggan yang diverifikasi mencapai jutaan. Ia menyatakan saat ini segala kendala sudah bisa diselesaikan dan pelanggan bisa segera membayar tagihan listrik.
“Silakan dicoba semoga sudah bisa semua. Jadi bukan di-blok, karena proses billing-nya belum selesai. Jadi komunikasi yang di server-nya perbankan itu, itu sudah kami umumkan dalam proses billing,” tutur Bob.
Ilustrasi gardu listrik PLN. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
2. Pelanggan Merasa Diputar-putar Customer Service, PLN Minta Maaf
Kinerja PLN menjadi sorotan masyarakat khususnya selama masa pandemi COVID-19. Tagihan listrik yang tiba-tiba melonjak membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai penyebabnya.
Banyak pelanggan yang merasa tak puas dengan pelayanan dari petugas, termasuk customer service PLN. Pelanggan merasa permasalahannya tidak langsung mendapatkan solusi tetapi malah diputar-putar.
ADVERTISEMENT
Mengetahui ada kejadian tersebut, Direktur Niaga dan Management PLN Bob Saril menyampaikan permohonan maafnya.
“Itu mengenai complaint handling, mohon maaf kalau memang ada kejadian seperti itu,” kata Bob Saril saat konferensi pers secara virtual, Sabtu (6/6).
Ilustrasi Tambah Daya Listrik PLN. Foto: Dok. PLN
Bob mengatakan pihaknya memfasilitasi masyarakat menyampaikan keluhannya di nomor 123. Ia memastikan layanan dari petugas untuk pelanggan akan terus ditingkatkan.
Dia menjelaskan, sejauh ini memang sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan di PLN 123. Ia memastikan keluhan pelanggan akan diselesaikan ke bagian terkait. Transparansi juga bakal terus dijaga.
“Sebenarnya PLN itu paling transparan karena meter itu diletakkan di tempat pelanggan. Jadi memang meter itu milik PLN tapi itu diletakkan di pelanggan, artinya pelanggan setiap saat bisa mengecek,” ujar Bob.
ADVERTISEMENT